Mohon tunggu...
Ary Gunawan
Ary Gunawan Mohon Tunggu... Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Guru IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok, Founder TATAP MAYA dan Penggerak @belajaripa.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Muhammadiyah Siap Gunakan AI dalam Pembelajaran

24 September 2025   10:53 Diperbarui: 24 September 2025   10:53 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Kegiatan Bimbingan Teknis (Dok. Pribadi)

Grand Mercure, Yogyakarta - Dalam upaya memperkuat kompetensi guru di era digital, sebanyak 38 guru SMK dari perwakilan sekolah Muhammadiyah se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengikuti Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding, dan Kecerdasan Artifisial dan Penguatan Pendidikan Karakter, yang digelar pada 17-21 September 2025. Acara ini tidak hanya fokus pada kemampuan teknis, tetapi juga pada penguatan pendidikan karakter, menjawab tantangan sekaligus peluang yang dibawa oleh revolusi teknologi dalam dunia pendidikan.


Suasana di Kelas F Grand Mercure pagi itu tampak dinamis. Para peserta, yang merupakan guru-guru pilihan, dengan antusias menyimak paparan yang disampaikan oleh Ary Gunawan, Guru SMP Muhammadiyah 3 Depok, Sleman. Ary hadir sebagai pemateri dalam sesi "Bimbingan Teknis TPACK dalam Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial".


TPACK atau Technological Pedagogical Content Knowledge menjadi kerangka penting yang menekankan pada perpaduan harmonis antara konten materi ajar, pedagogik atau metode mengajar, dan teknologi. Ary menekankan, di era disruptif ini, penguasaan teknologi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan menarik bagi generasi digital native.

"Guru tidak perlu takut digantikan oleh AI. Sebaliknya, kita harus menjadi 'dirigen' yang mahir memanfaatkan AI sebagai 'alat musik' untuk menciptakan simfoni pembelajaran yang lebih powerful," ujar Ary, memulai sesinya.

Materi yang disampaikan sangat aplikatif. Ary tidak hanya menjelaskan teori dasar koding dan artificial intelligence (AI), tetapi juga langsung memandu para guru untuk memanfaatkan AI sebagai asisten pribadi dalam tugas-tugas pedagogis. Peserta diajak menggeluti berbagai tools AI untuk menggali ide, menyusun modul ajar, merancang lembar kerja peserta didik (LKPD), hingga menyusun instrumen penilaian yang lebih variatif.

"Bayangkan, dalam hitungan menit, guru bisa mendapatkan draft rancangan pembelajaran atau soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Ini menghemat waktu persiapan dan memfokuskan energi pada interaksi langsung dengan siswa," jelas Ary.

Suasana Kegiatan Bimbingan Teknis (Dok. Pribadi)
Suasana Kegiatan Bimbingan Teknis (Dok. Pribadi)

Tak berhenti di situ, Ary juga memaparkan pemanfaatan AI untuk pengembangan media pembelajaran. Mulai dari membuat konten presentasi yang interaktif, menghasilkan gambar dan ilustrasi pendukung, hingga produksi konten audio dan video yang dapat memvisualisasikan materi abstrak menjadi lebih mudah dipahami.

Namun, di balik segala kemudahan yang ditawarkan, Ary memberikan penekanan khusus pada aspek etika. "Kecerdasan buatan adalah pisau bermata dua. Di tangan yang bertanggung jawab, ia adalah alat yang ampuh. Tetapi, kita harus mengajarkan dan mempraktikkan etika penggunaannya; kejujuran akademik, kehati-hatian terhadap bias data, dan privasi informasi," tegasnya. Poin ini sejalan dengan semangat Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang menjadi fondasi acara ini.

Bimbingan teknis ini menjadi bukti nyata komitmen Persyarikatan Muhammadiyah dalam memimpin inovasi pendidikan. Para guru tidak hanya dibekali dengan 'how to' tetapi juga 'why and what for'. Mereka pulang bukan sekadar membawa puluhan aplikasi baru di gawai mereka, tetapi dengan mindset baru: menjadi guru yang adaptif, kreatif, dan berkarakter, siap membimbing generasi penerus untuk cerdas dan bijak dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan kecerdasan artifisial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun