Mohon tunggu...
Ary Gunawan
Ary Gunawan Mohon Tunggu... Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Guru IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok, Founder TATAP MAYA dan Penggerak @belajaripa.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kalender Hijriyah Global: Menyatukan Umat, Meneguhkan Ibadah

27 Juni 2025   06:53 Diperbarui: 27 Juni 2025   06:53 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalender Hijriyah Global (Ilustrasi by ChatGPT)

Tanggal 1 Muharram 1447 Hijriyah kembali hadir, membuka lembaran baru dalam perjalanan waktu umat Islam. Namun, seperti tahun-tahun sebelumnya, kita kembali menghadapi kenyataan bahwa sebagian umat Islam merayakan tahun baru ini di hari yang berbeda. Sebagian sudah menggelar doa awal tahun, sebagian lainnya masih menunggu malam berikutnya. Fenomena ini terus berulang, tak hanya pada Muharram, tapi juga pada momen besar lain seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Sebagai seorang guru IPA sekaligus warga Muhammadiyah, saya menyaksikan langsung kebingungan yang kerap terjadi di masyarakat, bahkan di lingkungan sekolah. Ada siswa yang sudah libur karena 1 Muharram, sementara yang lain masih masuk. Kegiatan keagamaan jadi tidak serempak, bahkan terkadang menimbulkan debat kecil antarwarga. Padahal, seharusnya hari besar Islam menjadi momen kebersamaan, bukan perbedaan.

Ilmu dan Iman Bisa Berjalan Bersama
Islam tidak pernah anti terhadap ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur'an, kita diajak merenungkan peredaran matahari dan bulan sebagai dasar penentuan waktu. Maka tak mengherankan jika sejak dulu, ulama dan ilmuwan Muslim telah mengembangkan sistem hisab untuk menentukan awal bulan Hijriyah. Di era sekarang, dengan dukungan teknologi astronomi, perhitungan itu bisa dilakukan secara presisi, bahkan bertahun-tahun ke depan.

Namun sayangnya, kita masih sering terjebak pada dikotomi antara hisab dan rukyat. Seolah-olah keduanya tak bisa berjalan berdampingan. Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, sudah lama menggunakan hisab hakiki wujudul hilal sebagai dasar penetapan kalender. Sistem ini tak hanya ilmiah dan akurat, tapi juga konsisten, transparan, dan terbuka untuk diuji siapa pun. Ini bukan semata metode, tapi bentuk ikhtiar menghadirkan kepastian dalam beribadah.

Mengapa Kita Butuh Kalender Hijriyah Global?
Di dunia yang kian terkoneksi, umat Islam membutuhkan sistem penanggalan yang seragam. Bukan hanya untuk ibadah, tapi juga untuk kepentingan pendidikan, sosial, hingga ekonomi syariah. Kalender Hijriyah global yang tunggal akan memudahkan banyak hal: dari menyusun kalender akademik, merancang kegiatan keagamaan, hingga membangun solidaritas lintas negara.

Bayangkan jika umat Islam di seluruh dunia bisa berpuasa Ramadhan, merayakan Idul Fitri, dan menyembelih kurban pada hari yang sama. Betapa kuatnya rasa kebersamaan itu. Tak ada lagi pertanyaan, "Kita lebaran hari apa?", yang berbeda di setiap keluarga atau daerah. Tak ada lagi anak sekolah yang bingung karena libur yang tak seragam. Kalender global akan menjadi jembatan yang menyatukan umat, bukan sekadar soal hitungan, tapi juga soal visi bersama.

Hijrah Bukan Hanya Pindah Tempat
Tahun baru Hijriyah mengingatkan kita pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Tapi hijrah bukan hanya soal pindah tempat. Hijrah adalah perubahan sikap, perubahan arah, perubahan cara pandang. Maka, sudah saatnya kita berhijrah dari kebiasaan lama yang penuh ketidakpastian, menuju sistem yang lebih tertata dan bisa dipertanggungjawabkan secara syariat dan sains.

Kalender Hijriyah Global Tunggal adalah bagian dari hijrah modern itu. Bukan untuk menyeragamkan mazhab, tapi menyatukan langkah. Bukan untuk menggusur tradisi, tapi memperkuat ibadah yang pasti dan kolektif. Majelis Tarjih Muhammadiyah telah menawarkan solusi dengan sistem hisab yang ilmiah dan terbuka. Tinggal umat Islam bersedia membuka hati dan pikiran.

Waktu yang Sama, Langkah yang Satu
Kita semua menghadap kiblat yang sama, memuliakan Al-Qur'an yang sama, dan meneladani Nabi yang sama. Lalu, mengapa kita masih berbeda dalam menjalankan waktu-waktu ibadah yang sama?

Momen 1 Muharram 1447 H ini adalah waktu yang tepat untuk merenung dan memperkuat tekad. Saatnya kita berhijrah, menyambut satu kalender Hijriyah global yang menyatukan umat. Karena ketika kita punya waktu yang sama, kita bisa melangkah bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun