Digital Fatigue dan Krisis Empati di Era Digital
Oleh: Aryasatya Wishnutama
(Dinas Psikologi Angkatan Darat)
---
"Teknologi memudahkan tugas, tetapi bisa mengaburkan rasa."
---
Pendahuluan
Zaman berubah begitu cepat. Dunia digital telah menjadi bagian dari sistem kerja, komunikasi, bahkan kehidupan pribadi kita. Setiap hari kita berhadapan dengan layar: ponsel, komputer, tablet, hingga sistem digital dalam operasi militer. Informasi datang bertubi-tubi --- cepat, real-time, tanpa jeda.
Namun di balik kemudahan itu, muncul gejala baru yang diam-diam menggerus daya juang mental manusia: digital fatigue, atau kelelahan mental akibat paparan digital berlebihan. Fenomena ini bukan hanya terjadi di kalangan sipil, tapi juga mulai terasa di lingkungan militer modern yang kini semakin terhubung dengan dunia digital.
Kelelahan digital bukan hanya soal mata yang penat atau otak yang jenuh, melainkan juga soal menurunnya kepekaan sosial dan empati. Padahal, di tubuh TNI, empati adalah bagian dari jiwa korsa---jiwa kebersamaan yang menjadi kekuatan sejati seorang prajurit.
---