Â
Keberanian yang Hilang: Kasus Iptu Tomi Marbun dan Tuntutan Keberlanjutan Pencarian"
Polri sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan negara memiliki tugas mulia untuk melindungi masyarakat dari ancaman, termasuk menghadapi kelompok-kelompok kriminal bersenjata yang mengancam ketertiban. Salah satu anggota terbaik Polri, Iptu Tomi Samuel Marbun, telah hilang selama lebih dari tiga bulan setelah melakukan tugas berbahaya dalam operasi penangkapan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Teluk Bintuni, Papua Barat. Pada 18 Desember 2024, Iptu Tomi dilaporkan hilang setelah tergelincir dan hanyut di Kali Rawara saat memimpin operasi tersebut. Namun, yang lebih memprihatinkan adalah penghentian pencarian terhadapnya pada 31 Desember 2024 tanpa penjelasan yang memadai, memunculkan tanda tanya besar tentang perlindungan yang diberikan oleh negara kepada abdinya.
Keprihatinan terhadap hilangnya Iptu Tomi tidak hanya datang dari masyarakat, tetapi juga dari anggota Komisi III DPR, Gilang Dhielafararez, yang mendesak pemerintah untuk terus melakukan pencarian secara transparan dan profesional. Menurutnya, penghentian pencarian tanpa hasil yang jelas adalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan hak konstitusional warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan. Dalam hal ini, negara, yang seharusnya melindungi seluruh warga negara, harus memastikan bahwa pencarian Iptu Tomi tidak dihentikan begitu saja, terutama mengingat keberaniannya dalam melaksanakan tugas mulia.
Penting untuk dipahami bahwa Iptu Tomi bukanlah sembarang polisi. Ia adalah seorang personel terbaik Polri yang berani bertugas di daerah rawan dan berisiko tinggi. Menghentikan pencarian terhadapnya tanpa kejelasan merupakan ketidakadilan yang besar, tidak hanya bagi keluarga yang sedang dilanda kecemasan, tetapi juga bagi citra Polri sebagai institusi yang seharusnya dapat diandalkan oleh anggotanya. Iptu Tomi berjuang demi menumpas KKB, yang selama ini menjadi ancaman besar di wilayah tersebut, dan dengan hilangnya dirinya dalam menjalankan tugas tersebut, ini menjadi sebuah refleksi terhadap bagaimana negara menghargai pengorbanan anggotanya.
Gilang Dhielafararez menegaskan bahwa negara tidak boleh tinggal diam, terutama dalam menghadapi kasus seperti ini. Komisi III DPR juga memberikan dukungan penuh untuk melanjutkan pencarian dan menuntut agar Polri segera mengerahkan tim pencari fakta yang profesional. Mereka meminta agar proses pencarian dilakukan dengan metode yang lebih efektif dan lebih terkoordinasi. Keberadaan tim pencari yang kompeten dan berdedikasi menjadi faktor kunci dalam memastikan bahwa tidak ada informasi yang terlewat, dan setiap langkah pencarian dilakukan secara maksimal.
Lebih lanjut, Gilang menekankan bahwa ini adalah tanggung jawab moral dan profesional bagi Polri. Jika Polri tidak serius dalam mengusut hilangnya salah satu personelnya, maka ini akan memunculkan pertanyaan besar mengenai komitmen Polri terhadap perlindungan anggotanya. Negara memiliki kewajiban untuk menjaga kesejahteraan setiap orang yang berada di bawah naungannya, termasuk mereka yang bekerja di garis depan demi keamanan dan ketertiban. Tanpa adanya tindak lanjut yang serius, kasus hilangnya Iptu Tomi bisa menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap Polri dan menambah ketidakpastian di kalangan personel yang bertugas di daerah rawan.
Kasus hilangnya Iptu Tomi juga mengingatkan kita akan pentingnya memberikan perlindungan yang nyata kepada seluruh anggota Polri dalam melaksanakan tugasnya. Setiap anggota Polri yang berjuang demi keamanan negara seharusnya mendapatkan dukungan penuh dari institusi tempat mereka bernaung, baik dalam hal kesejahteraan, keselamatan, maupun kejelasan prosedur dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini. Pencarian yang terhenti begitu saja tanpa adanya kejelasan akan menciptakan luka yang mendalam bagi keluarga Iptu Tomi dan menambah keraguan terhadap keseriusan institusi dalam melindungi anggotanya.
Dalam akhirnya, komitmen untuk menemukan Iptu Tomi harus menjadi prioritas, dan hal ini harus dilakukan dengan penuh integritas dan transparansi. Polri harus memastikan bahwa kasus ini diselesaikan dengan adil dan tidak ada langkah yang dibiarkan terhenti begitu saja. Keberanian dan pengorbanan Iptu Tomi harus dihargai, dan keluarga serta masyarakat berhak mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya terjadi. Jika pencarian ini dihentikan begitu saja, maka akan muncul ketidakpercayaan besar yang dapat mempengaruhi keberlanjutan tugas-tugas Polri dalam menjaga ketertiban negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI