Mohon tunggu...
Aryanti Dwi Astuti Daeli
Aryanti Dwi Astuti Daeli Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah caraku bercerita saat mulut tak bisa bicara.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Gagal Itu Tidak Enak" Lalu, Kenapa Orang Sukses Justru Wajib Mengalaminya?

20 Agustus 2025   12:30 Diperbarui: 21 Agustus 2025   15:10 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah vas bunga yang pecah, tapi didalamnya tumbuh bunga yang indah (Sumber: Buatan AI)

Semua orang tahu, gagal itu tidak enak. Rasanya campur aduk. Malu, kecewa, sampai ingin menyerah.

Di zaman serba digital ini, kita cuma melihat sisi sukses orang-orang. Di media sosial, semua tampak sempurna.

Foto wisuda senyum lebar, jabatan naik, bisnis lancar. Gara-gara itu, kita jadi takut banget sama yang namanya kegagalan.

Padahal, coba deh pikirkan. Kalau gagal itu seburuk itu, kenapa orang-orang paling sukses di dunia justru punya segudang cerita kegagalan? Kenapa mereka seolah-olah wajib mengalaminya?

Kegagalan: Belajar dari Pengalaman Langsung

Di sekolah, kita diajari teori. Jawabannya cuma benar atau salah.

Tapi hidup di luar sekolah beda. Tidak semua masalah punya jawaban pasti.

Kegagalan adalah satu-satunya guru yang mengajarkan kita pelajaran nyata.

Saat kita gagal, misalnya bisnis bangkrut atau tidak lolos wawancara kerja, kita tidak cuma kehilangan kesempatan. Kita belajar banyak hal.

Kita jadi tahu apa yang salah, kita bisa mengevaluasi diri, dan kita dipaksa cari jalan lain yang lebih baik.

Pelajaran ini tidak ada di buku mana pun. Cuma bisa didapat dari pengalaman langsung, dari jatuh dan bangkit lagi.

Menguatkan Mental dan Karakter

Kegagalan itu seperti "gym" buat mental kita. Setiap kali kita gagal, kita dilatih untuk jadi lebih kuat.

Rasa takut gagal itu normal. Tapi kalau kita berani menghadapinya, kita akan sadar kalau sakitnya tidak sesakit yang kita bayangkan.

Setiap kali bangkit setelah jatuh, mental kita jadi lebih tangguh. Kita jadi lebih berani ambil risiko dan tidak mudah menyerah.

Karakter yang kuat dan semangat pantang menyerah tidak bisa dibeli. Semua itu harus ditempa lewat proses yang sulit, dan proses yang sulit itu, ya, sering kali adalah kegagalan itu sendiri.

Kegagalan adalah Peta Menuju Sukses

Coba lihat Thomas Edison. Dia gagal ribuan kali sebelum akhirnya menemukan lampu.

Atau Michael Jordan, dia pernah dicoret dari tim basket sekolahnya. Bagi mereka, kegagalan bukan jalan buntu. Tapi seperti peta yang rusak.

Saat menemui jalan buntu, peta akan mencari rute lain.

Begitu juga dengan kegagalan. Ia mungkin membuat kita melenceng dari rencana awal. Tapi, sering kali, rute baru yang kita temukan justru mengarah pada tujuan yang jauh lebih baik.

Kegagalan membuka pintu-pintu yang tidak pernah kita sadari sebelumnya.

Jadi, jangan lagi takut gagal. Anggap saja ia sebagai bagian dari perjalanan.

Semua orang sukses di luar sana pernah gagal. Bedanya, mereka tidak membiarkan kegagalan menghentikan mereka.

Mereka menjadikannya motivasi untuk bangkit dan jadi lebih baik.

Sudah saatnya kita berani. Berani mencoba, berani gagal, dan berani bangkit.

Karena di setiap kegagalan yang kita alami, ada benih-benih keberhasilan yang sedang menunggu untuk tumbuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun