Mohon tunggu...
Aryanti Dwi Astuti Daeli
Aryanti Dwi Astuti Daeli Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah caraku bercerita saat mulut tak bisa bicara.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hinggap Sebentar, Lalu Terbang Lagi

6 Agustus 2025   20:30 Diperbarui: 6 Agustus 2025   20:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Seekor kupu-kupu hinggap di bunga yang kering (Sumber: Pixabay/Anselmo Rodrigues)

Pernahkah kamu merasa hidup ini seperti pertemuan dengan kupu-kupu?

Ia datang diam-diam, menghiasi harimu sebentar, lalu pergi tanpa aba-aba. Tak sempat kau genggam, tak sempat kau tanya, "Mau ke mana?"

Kadang kita terlalu sibuk menanyakan kenapa ia pergi? Padahal, mungkin yang perlu kita syukuri adalah bahwa ia pernah datang.

Begitu juga dengan banyak hal dalam hidup. Ada orang-orang yang singgah hanya sebentar, ada kesempatan yang datang lalu berlalu, ada kenangan yang indah tapi tak bisa dimiliki selamanya dan semua itu tidak berarti sia-sia.

Kita hidup dalam dunia yang terus bergerak. Tidak semua yang datang akan menetap, tidak semua yang kita cintai akan bertahan.

Tapi setiap pertemuan, walau sebentar, punya makna. Sama seperti kupu-kupu yang hinggap sebentar di bunga, ia menghidupkan lalu pergi.

Dulu aku sering marah dengan hal-hal yang tak bisa aku tahan. Persahabatan yang perlahan renggang, mimpi yang harus kukubur karena realita, bahkan orang-orang yang menjauh tanpa penjelasan.

Aku pikir itu semua bentuk kehilangan. Tapi perlahan aku belajar, itu semua bagian dari kehidupan.

Hinggap sebentar, lalu terbang lagi.

Mungkin kita tidak bisa memaksa siapa pun untuk tinggal. Tapi kita bisa belajar menerima.

Mungkin kita tak bisa mengulang waktu, tapi kita bisa belajar menghargai yang pernah ada.

Mungkin kita tak selalu kuat, tapi kita bisa belajar bertahan.

Ada kalanya, kita harus jadi bunga yang siap ditinggal. Dan itu bukan hal yang menyedihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun