Kita semua pasti pernah terluka. Entah karena kehilangan, dikhianati, ditolak, atau bahkan karena harapan yang tidak menjadi kenyataan.
Luka memang menyakitkan. Tapi percayalah, dari setiap luka, selalu ada ruang untuk tumbuh.
Kadang kita bertanya, "Kenapa hidup nggak bisa baik-baik saja?" Kita sudah berusaha, sudah sabar, sudah jujur tapi tetap saja kecewa datang tanpa diundang.
Dan saat itu, kita mulai merasa bahwa dunia ini nggak adil. Tapi siapa sangka, justru dari situ, kita belajar paling banyak tentang arti bertahan.
Luka itu mengajari kita banyak hal. Ia memaksa kita untuk berhenti sejenak, menengok ke dalam diri, dan mengenali siapa sebenarnya kita saat semuanya tidak berjalan sesuai harapan.
Saat dunia menjauh, kita belajar mendekat pada diri sendiri. Saat semua orang pergi, kita mulai menemukan bahwa ada kekuatan yang diam-diam tumbuh dari dalam.
Kita memang nggak pernah siap untuk disakiti. Tapi tanpa disadari, luka-luka kecil yang pernah kita alami membentuk hati yang lebih kuat.
Dulu, mungkin kita mudah marah, mudah menyerah, mudah goyah. Tapi sekarang? Kita lebih tenang, kita belajar memaafkan, kita belajar melepaskan dan semua itu berawal dari rasa sakit.
Tumbuh itu nggak selalu terlihat. Kadang kita nggak sadar kalau kita sudah berubah.
Kita jadi lebih sabar menghadapi orang lain, lebih berani bilang "nggak apa-apa" meski hati sempat hancur.
Kita jadi lebih bijak memilih siapa yang pantas diberi waktu dan siapa yang lebih baik dilepas.
Mungkin kamu masih ingat luka paling besar dalam hidupmu. Luka yang pernah membuatmu menangis semalaman, membuatmu kehilangan semangat, membuatmu merasa gagal jadi manusia.