Tidur nyenyak bukan cuma soal durasi, tapi juga kualitas istirahat. Kalau seprai mulai terasa kasar, bantal jadi kempes, atau selimut malah bikin kedinginan, mungkin saatnya mempertimbangkan pembaruan perlengkapan tidur. Bukan berarti harus serba mahal, tapi memilih yang nyaman bisa jadi investasi untuk kesehatan dan relaksasi.
Seprai: Fondasi Kenyamanan
Seprai lembut dan bisa “bernapas” akan membuat perbedaan besar. Katun, bambu, atau linen termasuk pilihan yang populer. Jumlah benang antara 300–600 biasanya sudah nyaman, tapi bahan tetap lebih penting daripada angka. Percale terasa segar dan sejuk, sedangkan sateen lebih halus dan mewah. Seprai yang tepat juga membantu mengatur suhu supaya nyaman di segala musim.
Kasur: Pijakan Utama Tidur Nyenyak
Meski aksesori tidur penting, kasur tetap jadi penentu utama. Kalau sudah terasa tidak nyaman atau terlalu tua, kasur baru yang sesuai gaya tidur bisa sangat membantu. Pilih yang mendukung tubuh dengan baik—entah busa memori, pegas, atau kombinasi keduanya.
Selimut: Pelukan Hangat di Malam Hari
Selimut tipis yang “tidak niat” bisa merusak suasana tidur. Selimut bulu angsa terkenal ringan tapi hangat. Untuk yang alergi, versi bulu angsa alternatif bisa jadi pilihan. Selimut berbobot juga mulai populer karena membantu mengurangi stres dan membuat tidur lebih nyenyak.
Bantal: Penopang Kepala dan Leher
Bantal yang tepat membantu menjaga posisi tulang belakang tetap sejajar.
Tidur menyamping → bantal kokoh dan agak tebal.
Tidur telentang → bantal sedang, tidak terlalu tinggi.
Tidur tengkurap → bantal tipis dan empuk.
Sentuhan Akhir: Detail Kecil, Efek Besar
Selimut bertekstur, bantal dekoratif, sarung bantal cantik, dan rok tempat tidur bisa menambah kenyamanan sekaligus mempercantik kamar. Hal-hal kecil seperti ini membuat suasana tidur terasa lebih “lengkap” dan personal.
Memperbarui perlengkapan tidur bukan hanya soal estetika, tapi juga menciptakan ruang istirahat yang bikin tubuh dan pikiran benar-benar rileks.