Mohon tunggu...
Ariya Kamandanu
Ariya Kamandanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa di Universitas Swasta Jakarta yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Imbas PPKM Darurat, Pasar Pal Tugu Depok Sepi Pengunjung

24 Juli 2021   11:55 Diperbarui: 24 Juli 2021   17:23 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depok - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang diterapkan di Kota Depok, memberi dampak terhadap sejumlah sektor masyarakat, salah satunya kegiatan jual beli pasar tradisional. Seperti di Pasar Pal Tugu, selama penerapan PPKM Darurat, pasar yang berada di Kecamatan Cimanggis mengalami sepi pengunjung dan mendapatkan keluhan dari pedagang.

Penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia yang berlangsung hampir 2 tahun ini telah memberikan dampak serius bagi kondisi perdagangan Pasar Tradisional di berbagai daerah. Sektor yang memiliki peran menjaga ketahanan ekonomi ini kian memprihatinkan hingga nyaris kolaps saat kasus Covid-19 melonjak akibat munculnya varian baru Virus Corona Delta.

Sebab karena lonjakan kasus itu, pemerintah memutuskan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada 3 hingga 20 Juli. Bahkan pemerintah membuka wacana memperpanjang PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.

Penerapan PPKM Darurat diterapkan di Pasar Tugu dan telah dilaksanakan sejak tiga hari lalu. Selama penerapan kebijakan tersebut operasional Pasar Cisalak hanya beroperasi sejak pagi hingga pukul 20.00 WIB dan kapasitas pengunjung hanya mencapai 50 persen.

"Memang pasar agak terasa sepi sejak penerapan PPKM Darurat berbeda dengan sebelumnya," ujar Asep salah satu pedagang di Pasar Tugu, Ju'mat (23/7/2021).

Menurutnya, banyak dagangan yang di jual masih tersisa lantaran sepinya pengunjung ke Pasar Tugu. Dari pantauannya di lapangan, selain sepi pengunjung harga kebutuhan pokok di Pasar Tugu masih stabil dan hanya terjadi kenaikan harga pada cabai rawit. 

"Iya mas, harga cabai rawit merah sebelumnya Rp 55 ribu perkilogram, kini menjadi Rp 60 ribu perkilogram atau naik sebesar Rp 5 ribu," terang Asep.

Sementara itu, salah seorang pedagang Sayur Pasar Tugu, Suryani mengatakan, berkurangnya pengunjung pasar membuat dagangannya sedikit yang laku. Hal itu sudah terjadi sejak hari kedua penerapan PPKM Darurat di Kota Depok. Akibat minimnya pembeli, sejumlah sayuran yang dia jual dan tidak laku mengalami pembusukan sehingga menimbulkan kerugian.

"Masih sepi mas, jadinya ya dagangan saya masih banyak dan ada beberapa sayuran yang tidak terjual jadi layu atau busuk," ucap Suryani.

Suryani memperkirakan, minimnya pengunjung Pasar Tugu dikarenakan warga enggan keluar rumah. Apalagi sejumlah jalan di Kota Depok dilakukan penyekatan, sehingga warga lebih berdiam diri di rumah dari pada harus keluar rumah kena macet akibat penyekatan di sejumlah jalan di Depok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun