Mohon tunggu...
Ary Ginanjar Agustian
Ary Ginanjar Agustian Mohon Tunggu... -

Tokoh pendidikan karakter

Selanjutnya

Tutup

Money

Jalan Para Agen Perubahan

5 Juli 2013   07:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:59 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan Para Agen Perubahan

Oleh. Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian

Apakah Anda ingat dengan merek kamera Kodak, computer Compaq, fotocopy Xerox, mobil Holden, pasta gigi Odol, atau pesawat udara Bouraq? Nama-nama produk yang dulu berjaya tersebut kini  sudah samar-samar, bahkan tak terdengar lagi. Masih banyak merek atau perusahaan yang kemudian mati tergilas jaman.

Situasi dunia terus berubah dan tuntutan yang dihadapi perusahaan atau organisasi saat ini tentu tidak sama lagi dengan masa-masa sebelum­nya. Jika tidak segera melakukan perubahan maka bisa jadi organ­isasi atau perusahaan tidak mampu bertahan di masa akan datang. Beberapa situasi eksternal yang memicu dan memacu perubahan di antaranya adanya tekanan kompetisi, regulasi, meningkatnya ekspek­tasi pelanggan, dan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat.

Saat ini pentingnya transformasi budaya dalam perusahaan sudah makin banyak disadari. Transformasi budaya perusahaan adalah sebuah upaya untuk menanamkan misi, visi dan nilai perusahaan sehingga terinternalisasi dalam diri seluruh unsur organisasi atau perusahaan.  Pentingnya transformasi budaya tampak pada hasil penelitian Pfefer (1995) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan dan financial return karena transformasi budaya perusahaan dapat mencapai ribuan persen.

Untuk memulai sebuah perubahan budaya dalam perusahan tentu saja tidak mudah. Dibutuhkan adanya agen perubahan yang akan membawa perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Benerapa statistic danriset menunjukkan bahwabanyak orang yang menolak perubahan dan sering gagal dalam upaya mereka untuk menciptakan perubahan, bahkan ketika mereka menINGINkan adanya perubahan. Kebanyakan orang tidak mengerti apa yang diperlukan untuk menciptakan perubahan, apakah dalam hidup mereka, dalam pekerjaan mereka, atau di lingkungan mereka. Secara umum, 80% gagal untuk menciptakan perubahan.

Untuk membahas hal itu diperlukan penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengen agen perubahan?Agen perubahan merupakan aspirasi mulia karena perubahan yang akan dilakukan tentu untuk kebaikan, sama sekali bukan perubahan ke arah destruktif. Perubahan ini mirip dengan "membuat orang lain menjadi lebih baik". Yang merupakan sesuatu yang kita semua harus diperjuangkan.

Berdasarkan kamus, definisi agen perubahan adalah seseorang yang "mengubah kemampuan manusia atau sistem organisasi untuk mencapai tingkat output yang lebih tinggi atau aktualisasi diri." Dimulai dengan tujuan akhir dalam pikiran, tujuan agen perubahan jelas untuk membuat perubahan yang melekat. Hasil kegiatan agen perubahan adalah untuk memungkinkan orang untuk berbuat lebih, atau menemukan perspektif baru dan lebih baik pada kehidupan. Kadang-kadang ide yang terakhir ini adalah dasar untuk perubahan masa depan yang mencapai hasil yang sebelumnya tidak dicapai. Beberapa hal di bawah ini merupakan penjelasan lebih terperinci mengenai agen perubahan.

Pertama, agen perubahan hidup di masa depan, bukan sekarang. Terlepas dari apa yang terjadi hari ini, agen perubahan memiliki visi apa yang bisa atau seharusnya dilakukan atau dicapai. Pada saat tertentu, agen perubahan mungkin merasa tidak puas dengan apa yang mereka lihat di sekitarnya, namun hal itu ia jalani demi sebuah visi yang jauh lebih baik di masa depan. Tanpa dorongan masa depan, agen perubahan bisa kehilangan arah. Kedua, seorang agen perubahan didorong oleh gairah dan menginspirasi semangat pada orang lain. Perubahan adalah kerja keras. Dibutuhkan banyak energi. Jangan meremehkan hal ini. Bayangkan jumlah energi yang dibutuhkan untuk merebus air. Dari 212 derajat air menjadi 212 derajat uap membutuhkan lebih banyak energi daripada pemanas air dari 211 derajat ke 212 derajat. Tanpa gairah, sangat sulit memang merobohkan benteng status quo yang mungkin sudah berlangsung sekian lama. Ketiga, agen perubahan memiliki kemampuan yang kuat untuk memotivasi diri. Akan ada banyak waktu di mana semua orang di sekitar tidak mengerti apa yang Anda tawarkan. Agen perubahan perlu menjadikan diri mereka bangun setiap hari dan datang untuk bekerja dan berisiko menjadi disalahpahami dan tidak dihargai.

Keempat, agen perubahan harus memahami orang lain. Pada akhirnya, perubahan adalah tentang orang-orang. Jika Anda mengubah segalanya namun tidak mengubah orang-orang, Anda tidak akan menjadi agen perubahan yang efektif. Perubahan benar-benar akan "melekat" ketika orang menerimanya. Oleh karena itu, perubahan adalah bagian dari penjualan, konseling, dan juga bagian dari dorongan. Ini semua tentang orang-orang. Pada akhirnya, seperti dalam teknologi yang mempercayakan tuas sebagai elemen yang sangat kuat dalam perubahan. Dengan tuas itu, bisa membawa perubahan yang sangat kuat untuk organisasi. Tetapi untuk melakukannya, kita perlu menempuh "jalan Change Agent" dan tidak mengunci diri di Menara Gading.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun