Mohon tunggu...
Andreas Doweng Bolo
Andreas Doweng Bolo Mohon Tunggu... Dosen - fides et ratio

Biodata: Nama: Andreas Doweng Bolo Pekerjaan: Dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Batu Kuda-Gunung Manglayang-Merawat Kisah, Melestarikan Alam

14 April 2022   16:52 Diperbarui: 15 April 2022   07:14 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai kecil-dengan air sejuk pegunungan-Yang hanya ada di musim hujan (dok. Pri)

Memelihara kisah menjaga tradisi

Penulis pernah berbincang dengan dua sepuh kampung sekitar tahun 2013/14 dalam rangka menangkap spirit demokrasi dalam rima urang sunda. 

Tulisan ini kemudian di terbitkan sebagai sebagai book chapter dengan Judul "Antara Tritangtu (Tangtutilu) dan Demokrasi: Membaca Demokrasi dalam Rima Urang Sunda" dan dipublikasikan dalam Buku berjudul "Kearifan Lokal Pancasila-Butir-Butir Filsafat Keindonesiaan-Penerbit Kanisius 2015 hlm.423-442".

Dalam rangka ingin mendengar narasi tentang Batu Kuda pada sekitar tahun 2013/14 tersebut penulis dipertemukan dengan Abah Roh oleh seorang sahabat yaitu Bpk. Yohanes Siswanto (Pak Sis). 

Namun, ketika penulis menyampaikan niatan Abah Roh mengatakan bahwa yang layak menceritakan kisah tersebut adalah Abah Aguh yang lebih sepuh. 

Penulis bersama Abah Roh dan Pak Sis menuju rumah Abah Aguh. Tuturan Abah Aguh tentang Batu Kuda bersinggungan juga dengan Carita Pantun Mundinglaya Di Kusumah. 

Dalam tuturannya, Abah Roh mengatakan bahwah batu, termasuk batu kuda adalah peralatan milik Prabu Layang yang telah ngahyang bersama permasurinya Layang Sari. 

Dimana menurut tuturan Abah Roh, Prabu Layang Kusumah itu tak lain adalah Mundinglayang Di Kusumah (kisah ini juga penulis narasikan pada Buku Kearifan Lokal Pancasila, hlm. 430).

Situ Batu Kuda-Menyimpan Narasi (dok. Pri.)
Situ Batu Kuda-Menyimpan Narasi (dok. Pri.)

Batu Kuda-menyimpan narasi rakyat dan ilmu pengetahuan (dok.pri)
Batu Kuda-menyimpan narasi rakyat dan ilmu pengetahuan (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun