Mohon tunggu...
Arum Sekar Nurhijannah
Arum Sekar Nurhijannah Mohon Tunggu... Guru - Education enthusiast | a reader

Mencoba hal baru tidaklah mudah namun bukan hal yang buruk. Tetap konsisten melakukan hal baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merespon Gerakan Transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan Indonesia

4 Januari 2023   12:04 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:16 3734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejarah perjalanan pendidikan Indonesia dari zaman kolonial hingga saat ini dijelaskan secara singkat seperti:

  • Tahun 1854 beberapa Bupati menginisiasi pendirian sekolah kabupaten yang hanya mendidik calon pegawai.
  • Tahun 1854 lahirlah sekolah Bumiputra dan hanya mempunyai 3 kelas rakyat hanya diajari membaca, menulis, dan menghitung seperlunya.
  • Tahun 1920 lahirlah cita-cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran.
  • Tahun 1922 lahirlah taman siswa di Yogyakarta, sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa. Taman siswa ada sebagai jiwa rakyat dan bebas.

Pada masa kolonial Belanda, pendidikan hanya diperuntukkan khusus anak turun orang Belanda dan juga warga pribumi selektif. Disebut selektif karena pendidikan bagi manusia pribumi hanya difungsikan sebagai bentuk persiapan tenaga kerja untuk kepentingan orang Belanda. Menanggapi hal itu, Ki Hadjar Dewantara tidak sepakat karena baginya pendidikan merupakan kodrat semua anak.  Beliau memiliki konsep bahwa pendidikan bertujuan untuk memerdekakan manusia.

Ki Hadjar Dewantara memutuskan untuk mewariskan semangat pendidikan kepada generasi muda. Bagi Ki Hadjar Dewantara, pendidikan generasi muda merupakan prasyarat terpenting untuk pembebasan dari cengkeraman penjajah. Pendidikan berdasarkan budaya bangsa dapat memberantas kebodohan. Keinginan untuk merdeka harus dimulai dengan menyiapkan putra-putri bumi yang sadar akan kemerdekaan untuk melaksanakan pendidikan sehingga kemerdekaan menjadi milik orang-orang terpelajar dan mandiri.

Selanjutnya, Ki Hadjar Dewantara menata dan mereformasi pendidikan nasional dengan mendirikan Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Visi pendidikan Ki Hadjar Dewantara tercermin dalam konsep Tri Pusat Pendidikan, terdapat tiga tempat penting yang menjadi pusat pendidikan bagi mereka, yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda. Dari konsep tersebut lahirlah istilah Tripusat Pendidikan yang menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional meliputi tiga hal, yaitu pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat.

Ki Hadjar Dewantara mencita-citakan pendidikan yang mengutamakan kebudayaan daripada 'intelektualisme' semata.  Dalam mengutamakan kebudayaan, beliau menyebutnya sebagai sistem Among yang menyokong kodrat alam anak-anak didik bukan dengan 'perintah paksaan' tetapi dengan 'tuntunan' agar berkembang hidup lahir batin anak menurut kodratnya sendiri dengan subur dan selamat. Sistem ini merepresentasikan dua hal mendasar, yaitu kemandirian sebagai syarat kebangkitan dan pengerahan tenaga fisik dan mental agar manusia dapat hidup mandiri (mampu menyendiri) dan alam alamiah sebagai syarat kebangkitan dan kemajuan yang pesat dan cepat sebaik mungkin .

Selain itu, beliau mencetuskan lima asas pendidikan yang disebut panca darma merupakan dasar segala usaha taman siswa baik dalam bentuk pendidikan dan pengajaran maupun yang berhubungan dengan organisasi ataupun adat istiadat dalam hidup ketamansiswaan. Terdapat lima syarat mutlak yang terkandung dalam pancadharma yaitu Kemerdekaan, Kodrat Alam, Kebudayaan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan.

Konsep memerdekaan ini diadaptasi sebagai Kurikulum Merdeka yang memberikan keleluasaan pada guru untuk mendesain pembelajaran di kelas dengan menyesuaikan kebutuhan peserta didik.

Daftar rujukan:

Khumairok, D. (2022, Desember 20). Gerakan Transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan Sebelum dan Sesudah Kemerdekan.
https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/gerakan-transformasi-ki-hadjar-dewantara-dalam-perkembangan-pendidikan-sebelum-dan-sesudah-kemerdekan/

Purnomo, D. J.(2021, November 5). Simpulan & Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
https://cabdindikwil1.com/blog/simpulan-refleksi-pemikiran-ki-hadjar-dewantara/

Zuriatin. Dkk. 2021. Pandangan Dan Perjuangan Ki Hadjar Dewantara Dalam Memajukan Pendidikan Nasional. Jurnal Pendidikan IPS Vol. 11 (1)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun