JAKARTA. - Belakangan ini sering terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu, tak jarang anak mudah terserang penyakit seperti demam dan pilek. Penting bagi orang tua untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi pada si kecil, sebelum ia mendapat penanganan medis.
Saat mengalami pertumbuhan, daya tahan tubuh anak juga meningkat. Jadi, tak heran anak lebih mudah terkena penyakit salah satunya pilek. Namun, seiring bertambah usia, anak akan membangun kekebalan tubuhnya sendiri terhadap virus.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, (20/12), mengatakan bahwa “Dari monitoring yang BMKG lakukan, akan ada cuaca yang berpotensi menjadi ekstrem di beberapa wilayah Indonesia”. tuturnya.
Dalam setahun, anak bisa terkena pilek rata-rata 8-10 kali terutama di dua tahun pertamanya. Faktanya terdapat lebih dari 200 jenis virus yang bisa menyebabkan pilek. Virus ini menular dan menyebar melalui udara, batuk, bersin, atau kontak langsung dengan penderita.
Seorang ibu di Bekasi Lina Kustia Ningrum, memiliki anak berumur 1 tahun, “lingkungan yang kurang bersih sangat berpengaruh buat anakku, karena sembuhnya lama bisa sampai 2 minggu”. jelasnya dalam wawancara melalui whatsApp, rabu siang, (27/12).
Menurutnya, pilek pada anak tidak harus selalu disembuhkan dengan obat dokter karena anaknya biasa rutin konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti tomat, alat bantu nose cleaner, dan minyak herbal untuk memijat badannya, Tutupnya.
Ada tips lain bagi para ibu muda yang ingin menggunakan bahan alami buat anak, seperti madu hutan dengan campuran kandungan ekstrak jahe merah, kencur, biji adas, dan peppermint oil yang terdapat dalam Fluba Anaba.
Manfaat salah satu kandungannya yaitu ekstrak jahe merah dapat membantu menjaga imunitas si kecil yang masih belum stabil. Saat musim hujan, cara lain yang bisa digunakan adalah dengan biasakan anak rajin cuci tangan dengan sabun, periksa kebersihan lingkungan, dan makan makanan yang bergizi.
