Mohon tunggu...
ARUM PUSPITA
ARUM PUSPITA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saat ini saya adalah mahasiswa Teknik Informatika yang tengah fokus pada pengembangan web dan desain. Selain itu, saya juga seorang mahasantri yang berkomitmen untuk memperdalam pemahaman sosial dan terus berusaha meningkatkan kemampuan dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Audit TI: Mengapa COBIT 4.1 Jadi Solusi Terbaik?

7 Maret 2025   19:55 Diperbarui: 7 Maret 2025   19:55 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tata Kelola TI (sumber:Freepik.com)

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Audit TI: Mengapa COBIT 4.1 Jadi Solusi Terbaik?

Di era digital saat ini, tata kelola Teknologi Informasi (TI) menjadi faktor kunci dalam kesuksesan perusahaan. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam melakukan audit tata kelola TI adalah kerangka kerja COBIT 4.1. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa implementasi COBIT 4.1 tidak hanya membantu perusahaan dalam mengelola TI secara lebih efektif tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Mengapa Audit TI Itu Penting?

Audit TI sering kali dianggap sebagai prosedur administratif belaka. Namun, kenyataannya, audit TI adalah alat strategis yang dapat membantu perusahaan mengidentifikasi kelemahan, meningkatkan efisiensi, serta memastikan bahwa layanan yang diberikan selaras dengan harapan pelanggan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Applied Informatics and Computing (JAIC), ditemukan bahwa audit TI menggunakan COBIT 4.1 berfokus pada evaluasi proses utama dalam tata kelola TI, yakni Manage Quality (PO8) dan Manage Project (PO10). Kedua proses ini memainkan peran krusial dalam memastikan kualitas produk dan kelancaran proyek-proyek TI.

COBIT 4.1: Kerangka Kerja untuk Tata Kelola TI yang Lebih Baik

COBIT 4.1 adalah framework yang dirancang untuk membantu organisasi dalam mengelola dan mengontrol TI mereka secara efektif. Framework ini menyediakan panduan komprehensif untuk menghindari risiko dan memastikan bahwa TI berjalan sejalan dengan tujuan bisnis.

Dua domain utama dalam COBIT 4.1 yang dianalisis dalam penelitian ini adalah:

  1. PO8 (Manage Quality) - Berfokus pada manajemen kualitas untuk memastikan bahwa layanan TI memenuhi standar yang diharapkan.
  2. PO10 (Manage Project) - Bertujuan untuk memastikan proyek-proyek TI dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Hasil dari audit ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan (maturity level) dalam proses PO8 hanya mencapai 2.59, yang berarti masih perlu perbaikan dalam manajemen kualitas produk. Sementara itu, PO10 mencapai tingkat 3.02, yang menunjukkan bahwa manajemen proyek telah mencapai standar yang lebih baik namun masih memiliki ruang untuk peningkatan.

Dampak Implementasi COBIT 4.1 bagi Pelanggan

Salah satu aspek utama dari audit TI yang baik adalah memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman terbaik. Dengan menerapkan COBIT 4.1, perusahaan dapat:

  • Meningkatkan kualitas layanan dan produk yang diberikan kepada pelanggan.
  • Memastikan proyek TI berjalan dengan baik sehingga tidak ada keterlambatan atau kegagalan dalam implementasi layanan digital.
  • Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, terutama dalam sektor yang bergantung pada layanan TI.

Dari perspektif pelanggan, audit TI yang efektif berarti lebih sedikit gangguan dalam layanan, kecepatan respons yang lebih baik, dan pengalaman pengguna yang lebih memuaskan. Hal ini sangat penting dalam industri yang sangat kompetitif seperti e-commerce, perbankan digital, dan layanan berbasis cloud.

Strategi Perusahaan dalam Mengoptimalkan Tata Kelola TI

Agar audit TI memberikan hasil maksimal, perusahaan harus mengambil langkah-langkah strategis berikut:

  1. Mengoptimalkan Quality Management System (QMS) -- Meninjau kembali metodologi yang digunakan dalam proses TI agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
  2. Menerapkan Struktur Organisasi yang Jelas -- Membuat prosedur kerja yang lebih sistematis dan sesuai dengan tanggung jawab tiap departemen.
  3. Meningkatkan Pelatihan untuk Karyawan -- Memastikan bahwa tim TI memiliki keterampilan yang memadai dalam manajemen proyek dan layanan pelanggan.
  4. Melakukan Analisis dan Evaluasi Berkala -- Audit TI tidak boleh berhenti pada satu tahap saja, tetapi harus terus dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis.
  5. Melibatkan Pelanggan dalam Proses Evaluasi -- Menggunakan survei dan feedback pelanggan untuk memahami bagaimana layanan TI dapat ditingkatkan lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun