Keberhasilanku ini ternyata menjadi buah bibir satu angkatan karena diantara 8 kelas yang berhasil hanya 8 orang dan aku adalah satu-satunya anak perempuan yang berhasil melakukannya. Aku pun mulai dikenal sebagai salah satu cewek yang bisa bermain basket di sekolahku.Â
Walaupun begitu, aku tetap masih tidak percaya diri untuk bergabung di extrakurikuler Basket hingga suatu hari ada teman sekolahku yang menawariku ikut klub basket di kotaku. Â Memang klub ini tidak terlalu besar, namun dengan klub ini aku mulai bisa menyalurkan kecintaanku terhadap basket. Â Aku bahagi banget bisa bergabung dengan klub basket yang bernama Garuda ini dan berlatih rutin seminggu 3 kali (setiap hari jumat, sabtu dan minggu). Â Bahkan saat sedang bulan ramadhan pun aku tetap bermain basket sambil menunggu berbuka puasa.
Pertandingan persahabatan
Suatu hari setelah ujian semester, akan diadakan pertandingan olahraga antar sekolah di kotaku seperti pertandingan basket, volley, sepakbola. Aku memang tidak ikut extrakurikuler sekolah, namun pihak sekolah(guru sekolah dan senior) memanggilku dan memberikan kesempatan kepadaku untuk ikut bertanding melawan sekolah lainnya. Â Aku diijinkan ikut bergabung berlatih dengan siswi lainnya yang memang aktif di ekstrakurikuler Basket hingga bertanding mewakili sekolahku.
Aku bermain basket dan gabung di sebuah klub bukan untuk sebuah kompetisi, namun karena semata-mata aku menyukai basket. Â Pengalamanku bertanding melawan sekolah lain di kotaku juga menjadi personal branding ku lebih terkenal sebagai pemain basket.
Sebelum kelas 3 SMA, aku masih aktif bermain basket bersama teman-teman di klub Garuda. Â Klub Garuda ini merupakan milik swasta yang dilatih oleh guru SMA Swasta di kotaku, dan ternyata kami para anggota klub disuruh mewakili sekolah swasta tersebut melawan SMA dari kota lain yaitu Sidoarjo.Â
Saat pertandingan persahabatan, aku tetap menjadi pemain inti dan dari awal permainan aku sudah bermain bagus sehingga menjadi perhatian coach tim lawan. Â Permainan diawal memang klub kami menguasai permainan dan aku termasuk salah satu sebagai pencetak skor, namun setelah time out tim lawan mulai memblok aku sehingga tidak berkutik dan tidak bisa mencetak skor lagi.
Keadaanku fisikku mulai kecapekan dan ditambah dengan adanya kram pada kakiku membuatku harus keluar dari lapangan, hingga akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim lawan.Â
Memiliki hobi olahraga basket yang membuat tubuhku harus berlari mengejar  bola dan berresiko kram, namun sekarang sudah bisa mensiasati supaya tidak kram atau pegal dengan mengoleskan Geliga Krim.Â

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI