Mohon tunggu...
Arul Miftahul Falah
Arul Miftahul Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

perkenalkan nama saya arul miftahul falah dipanggil arul saya mahasiswa uin sgd bandung hobi saya adalah berolahraga terkhusus sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip Mutu Menurut W. Edwards Deming

1 April 2024   18:25 Diperbarui: 1 April 2024   19:29 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.quora.com/What-is-the-best-book-youd-recommend-about-the-business-philosophy-of-W-Edwards-Deming 

Biografi Tokoh

W. Edwards Deming dianggap ahli dalam matematika dan statistika serta salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pengembangan pengendalian kualitas. Ide-idenya bahkan menginspirasi industri Jepang hingga dekade 1950-1960 mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Di bawah ini adalah profil singkat  Dr. William Edwards Deming. Ia lahir pada tanggal 14 Oktober 1900 di Kota Sioux, Iowa, AS. Ayahnya belajar hukum dan matematika, dan ibunya belajar musik. Kedua orang tuanya sangat peduli akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Tidak mengherankan jika Dr. William Edwards Deming memiliki keinginan yang kuat untuk mengenyam pendidikan, meskipun ia harus membiayainya sendiri.

Edwards Deming kuliah di Universitas Wyoming, memperoleh gelar sarjana teknik elektro (1921). Ia kemudian melanjutkan studi masternya di bidang fisika matematika di Universitas Colorado (1925) dan meraih gelar doktor di bidang yang sama di Universitas Yale (1928).  Pada  awal karirnya, ia bekerja di Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) (1927-1939) sebelum pindah ke Biro Sensus Pemerintah AS hingga tahun 1946.Setelah meninggalkan Biro Sensus, Edward Deming memulai karir baru sebagai konsultan swasta sambil menjabat sebagai profesor statistik di Universitas New York.

Kisah kesuksesan pertamanya di Jepang dimulai pada tahun 1947, ketika panglima tertinggi pasukan Sekutu, Jenderal MacArthur, menggunakan prestasinya untuk melakukan sensus di Jepang. Selama sensus, ia banyak berteman dengan ilmuwan dan insinyur Jepang yang tergabung dalam serikat pekerja (JUSE). Peneliti JUSE tertarik  mempelajari konsep pengendalian proses statistik dan pengendalian kualitas yang diterapkan pada industri Jepang. Pada tahun 1950, Edward Deming mulai melatih para manajer, insinyur, mahasiswa, dan bahkan eksekutif Jepang dalam konsep pengendalian proses statistik dan pengendalian kualitas dan mengajar setidaknya satu seminar. Untuk menghormati prestasinya, pada tahun 1951 pemerintah Jepang membentuk sistem untuk mengenali aktor-aktor yang berkontribusi terhadap praktik dan pengembangan manajemen kualitas total, dan menganugerahkan Penghargaan Deming atas namanya.

Ide dasarnya, yang dikenal sebagai ``Filosofi Deming,'' mengajarkan bahwa  manajemen yang baik dan tepat  meningkatkan kualitas suatu organisasi. Meningkatkan kualitas  secara bersamaan akan mengurangi biaya bagi organisasi. Menurutnya, kuncinya adalah perbaikan berkelanjutan dan peningkatan kualitas yang akan membawa organisasi ke arah yang lebih baik di masa depan.


Prinsip mutu menurut W. Edwards Deming

https://en.wikipedia.org/wiki/W._Edwards_Deming
https://en.wikipedia.org/wiki/W._Edwards_Deming

W. Edwards Deming memiliki pandangan yang sangat holistik tentang mutu. Baginya, mutu bukan sekadar tentang produk atau layanan yang berkualitas tinggi, tetapi juga tentang bagaimana suatu organisasi dapat berfungsi secara optimal untuk mencapai keunggulan jangka panjang.

Prinsip-prinsip mutu menurut W. Edwards Deming merupakan serangkaian konsep dan praktik yang digunakan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan dalam suatu organisasi. Deming adalah seorang ahli statistik dan konsultan manajemen yang terkenal karena kontribusinya terhadap revolusi kualitas Jepang pasca-Perang Dunia II. Berikut adalah beberapa prinsip mutu yang dikemukakan oleh Deming:

1. Menciptakan nilai berkelanjutan untuk meningkatkan produk dan layanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun