Mohon tunggu...
Resa Amelia Utami
Resa Amelia Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak SastRantau | Tidak menyukai ikan dan kucing padahal satu diantaranya menyukai yang lain | IG : @ru.amelia

Ajak aku membaca, menterjemahkan kehidupan ke dalam satu bahasa; setatap yang membinar dua pusaka. Sebelum kau hapus, silahkan jejaki Storial : @aru99

Selanjutnya

Tutup

Segar

Puan, Jangan Menikah Syawal Sebelum Keuangan Ramadanmu PAS

18 April 2021   14:11 Diperbarui: 18 April 2021   14:13 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikah di bulan Syawal dan didapuknya perempuan sebagai bendahara rumah tangga pasca menikah adalah fenomena yang cukup popular di tengah masyarakat. Tidak selalu begitu, tetapi jika benar demikian, persiapan menghadapi keduanya bisa dilakukan di bulan Ramadan ini. Keuangan yang PAS selagi masih ganjil dapat menjadi modal utama sehat finansial saat menggenap nanti.

Para puan single yang berjodoh dengan tulisan ini pasti berasal dari latar belakang berbeda, income, kebutuhan dan orientasi hidup yang berbeda pula. Faktor-faktor tersebut berpengaruh pada manajemen keuangan yang tidak bisa diidentifikasi secara spesifik. Namun, sebagai single dari lini mahasiswi saya mencoba  menawarkan formula PAS saat memenej keuangan.

PAS merupakan singkatan dari Prioritas, Anggaran, dan Syariat. Tiga hal yang dapat diperhatikan saat mengatur harta yang Allah SWT titipkan kepada kita. Pengaturan ini dapat dilakukan secara berkala dan mengikuti linimasa tertentu. Adapun mahasiswi seperti saya ini mendapat pendapatan bulanan, sehingga pengaturan ini berulang setiap bulan.

Syariat

Meskipun huruf S dalam PAS berada di akhir, sejatinya Syariat menjadi parameter utama dalam mengelola keuangan. Betapa banyak nas Al-Qur'an dan As-sunnah yang menganjurkan manusia untuk bijak dalam kehidupan.

Kehidupan akhirat yang menjadi tujuan utama bukan berarti melupakan dunia. Justru bagaimana caranya melalui dunia kita bisa mendapatkan kebahagiaan akhirat. Imam Syafi'i pernah mengukapkan, "Jadikanlah akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu."

Ungkapan tersebut tercermin dari prinsip-prinsip Islam dalam mengolah amanah harta, yaitu dengan pola hidup sederhana, tidak mubazir (berhemat), sedekah sebagai gaya hidup, mendahulukan kebutuhan sebelum keinginan, mencari harta semata-mata agar dapat berinfak di jalan Allah, qona'ah, dsb.

Islam juga menganjurkan kita agar senantiasa berdoa untuk rasa cukup dalam diri sehingga terhindar dari ketamakan dan memakan harta haram.

Artinya:

"Ya Allah, cukupkan aku dengan yang halal dan jauhkan aku dengan yang haram, dan cukupkanlah dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun