Mohon tunggu...
Alvin NursyahPutra
Alvin NursyahPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi Kesehatan Masyarakat, Faukltas Kesehatan, Universitas Pekalongan

Publich Health

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting pada Masa Pandemi Berbasis Kekeluargaan

28 Januari 2022   12:52 Diperbarui: 28 Januari 2022   12:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alvin Nursyah Putra, Dewi Nugraheni M.Gizi

Prodi Kesehatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Pekalongan

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA MASA PANDEMI COVID-19 BERBASIS KELUARGA DI DESA KERTOSARI, KECAMATAN ULUJAMI, KABUPATEN PEMALANG

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. 

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).

Penyebab adanya kejadian stunting berdasarkan faktor yang paling mempengaruhi sesuai urutan yaitu: pendapatan keluarga, pemberian ASI eksklusif, besar keluarga, pendidikan ayah balita, pekerjaan ayah balita, pengetahuan gizi ibu balita, ketahanan pangan keluarga, pendidikan ibu balita, tingkat konsumsi karbohidrat balita, ketepatan pemberian MP-ASI, tingkat konsumsi lemak balita, riwayat penyakit infeksi balita, sosial budaya, tingkat konsumsi protein balita, pekerjaan ibu balita, perilaku kadarzi, tingkat konsumsi energi balita, dan kelengkapan imunisasi balita.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus stunting yang terjadi pada saat pandemi covid -- 19 ini yaitu memberikan sosialisasi stunting kepada masyarakat agar mengetahui dan memahami tentang stunting dan cara pencegahannya. Berdasarkan hasil survey dilapangan masih banyak keluarga atau masyarakat yang belum paham mengenai stunting. 

Masyarakat masih beranggapan bahwa stunting hanyalah tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya pada seusianya

Berdasarkan apa yang dikatakan diatas, mahasiswa bertujuan untuk melakukan intervensi dengan membuat program yang telah dibuatnya sesuai dengan rencana operasional kegiatan agar dapat memecahkan permasalahan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun