Pertumbuhan EkonomiÂ
Menurut Wijono (2005), pertumbuhan ekonomi secara singkat merupakan proses
kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, pengertian ini menekankan pada tiga hal
yaitu proses, output per kapita dan jangka panjang. Proses menggambarkan perkembangan
perekonomian dari waktu ke waktu yang lebih bersifat dinamis, output per kapita mengaitkan
aspek output total (GDP) dan aspek jumlah penduduk, sehingga jangka panjang menunjukkan
kecenderungan perubahan perekonomian dalam jangka tertentu yang didorong oleh proses
intern perekonomian    Â
(self generating)
. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan secara sederhana
sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa memandang apakah kenaikan
itu lebih kecil atau lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk dan apakah diikuti oleh
pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak.
Menurut Sukirno (2011) pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PNB rill. Sejak
lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis faktor-faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan ekonomi yang berlaku di berbagai
negara dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan suatu negara adalah kekayaan sumber alam dan tanahnya, jumlah dan mutu
tenaga kerja, barang-barang modal yang tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan sistem
sosial dan sikap masyarakat. Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan hubungan
diantara faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori-teori tersebut
diringkas sebagai berikut:
i.Teori Klasik: Menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalam menaikkan
pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama
diperhatikan adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan
akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
ii.Teori Schumpeter: Menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi
dan investasi untuk mewujidkan pertumbuhan ekonomi.
iii.Teori Harrod-Domar: Mewujudkan peranan investasi sebagai faktor yang menimbulkan
pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi
permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan.
iv.Teori Neo-Klasik: Melalui kajian empirikal teori ini menunjukkan bahwa perkembangan
teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting
yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
KemiskinanÂ
Pada tahun 1990,
World Bank
mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan
dalam memenuhi standar hidup minimal. Kemudian pada tahun tahun 2004,
World Bank
menguraikan kembali definisi kemiskinan secara lebih detail yaitu "
Kemiskinan adalah
kelaparan. Kemiskinan adalah ketiadaan tempat tinggal. Kemiskinan adalah sakit dan tidak
mampu untuk periksa ke dokter. Kemiskinan adalah tidak mempunyai akses ke sekolah dan tidak
mengetahui bagaimana caranya membaca. Kemiskinan adalah tidak mempunyai pekerjaan dan
khawatir akan kehidupan di masa yang akan datang. Kemiskinan adalah kehilangan anak karena
penyakit yang disebabkan oleh air yang tidak bersih. Kemiskinan adalah ketidakberdayaan,
ketiadaaan keterwakilan dan kebebasan.
".