Mohon tunggu...
Arti Anjani
Arti Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program studi pengembangan masyarakat islam

Saya memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Etika dalam Berdakwah: Pilar Moral dalam Menyampaikan Kebenaran

24 Juni 2025   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2025   02:26 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dakwah merupakan salah satu pilar penting dalam ajaran Islam yang bertujuan mengajak umat manusia kepada jalan kebenaran dan kebaikan. Aktivitas ini bukan hanya sekadar menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga menjadi bentuk tanggung jawab moral dan sosial bagi setiap Muslim. Dalam konteks tersebut, etika dalam berdakwah menjadi fondasi yang tidak dapat dipisahkan dari praktik dakwah itu sendiri. Tanpa etika, dakwah rentan kehilangan substansi dan bahkan dapat menimbulkan resistensi sosial.

Etika dalam berdakwah mencerminkan akhlak luhur seorang da'i dalam menyampaikan pesan agama. Sebagaimana tercermin dalam surah An-Nahl ayat 125, Allah SWT berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." Ayat ini menjadi pedoman mendasar bagi para da'i dalam membangun komunikasi yang santun, argumentatif, dan konstruktif. Hikmah, mau'idhah hasanah (nasihat yang baik), serta mujadalah bil-lati hiya ahsan (perdebatan dengan cara terbaik), adalah prinsip utama yang harus dipegang teguh.

Dalam praktiknya, etika berdakwah meliputi beberapa aspek penting. Pertama, keikhlasan niat. Seorang da'i harus berdakwah semata-mata karena Allah, bukan untuk popularitas atau kepentingan duniawi. Kedua, memahami objek dakwah. Dakwah yang efektif menyesuaikan pendekatan dengan latar belakang sosial, budaya, dan psikologis audiensnya. Ketiga, penyampaian yang lembut dan tidak menghakimi. Kritik terhadap perilaku menyimpang harus dilakukan secara arif, bukan dengan hujatan atau caci maki yang justru menjauhkan objek dakwah dari ajaran Islam.

Selain itu, etika berdakwah juga mencakup penguasaan materi. Seorang da'i perlu memiliki pemahaman agama yang mendalam dan tidak menyebarkan informasi yang keliru atau belum terverifikasi. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas dakwah serta menghindari penyebaran kesesatan. Dalam dunia digital saat ini, di mana dakwah juga dilakukan melalui media sosial, akurasi dan kehati-hatian menjadi semakin penting mengingat luasnya jangkauan informasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun