Mohon tunggu...
Arti Yulyani
Arti Yulyani Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tasikmalaya

pemimpin hanya bisa dilakukan oleh orang yang siap

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Mitra Dhuafa

12 Januari 2022   15:40 Diperbarui: 12 Januari 2022   15:48 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Maka celakalah orang yang sholat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat ria dan enggan (memberikan) bantuan." (surat Al-maun ayat 1-7)

Al-Ma'un dalam konstruksi gerakan Muhammadiyah yang melekat dengan kesejarahannya tidak dapat dimaknai lain kecuali sebagai ajaran amal. Kiai Dahlan secara tidak langsung melalui pengajaran Al-Ma'un melakukan kritik dan pembongkaran (dekonstruksi) terhadap cara pandang verbal tentang Islam. Jika merasa hafal dan paham surat Al-Ma'un bukan sekadar di lisan atau pikiran, tetapi praktikkan dengan jalan mengentaskan anak yatim dan orang miskin untuk dirawat sebagaimana mestinya.

Terlebih tatkala Melihat tingginya wabah virus corona dan kesenjangan sosial di Indonesia maka, untuk membantu mengurangi angka kesenjangan sosial yang ada di Indonesia , salah satunya yaitu pemberdayaan keluarga kaum duafa . keluarga duafa adalah golongan manusia yang senantiasa hidup dalam zona kemiskinan , ketertindasan, ketidakberdayaan, kelemahan dan penderitaan yang terus menerus , contohnya adalah fakir miskin, anak terlantar , orang cacat dan anak-anak yatim. Oleh karena itu pantaslah bagi mereka untuk diberdayakan , guna mengurangi kesenjangan sosial di Negara kita ini.

Karenanya sangat relevan dan memiliki konteks yang kuat ketika banyak gagasan dan langkah gerakan Kiai Dahlan serta Muhammadiyah menekankan pada praktis amaliah Islam. Dan melalui inilah kita dapat bercermin untuk selalu turut membantu orang orang fakir dan miskin. Melalui pemberdayaan dhuafa ini diharapkan kita dapat mengikuti panduan Ahmad Dahlan.

Dalam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ada salah satu mata kuliah yang mengajarkan kita sebagai umat muslim untuk saling berbagi yaitu mata kuliah "Kemuhammadiyahan" yang setiap tahunnya melaksanakan kegiatan tersebut ( Pemberdayaan Kaum Dhuafa). kelompok kita yang terdiri dari 5 orang yaitu Arti Yulyani (2007015021), Mukfiyah Fuaydah Nabila (2007015207), Esti Nurul Qhomariah (2007015063), Muhamad Rizky Alamsyah (2007015137), dan Fikri Hasan (2007015146). Ingin membantu meringankan kebutuhan hidup saudara kita yang sangat membutuhkan uluran tangan kita

Mahasiswa FAI Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Program Studi Pendidikan Agama Islam kelas 3F kelompok 7. Telah melakukan kegiatan Kemuhammadiyahan ini selama 3 bulan mulai dari berbagai proses yaitu survey target Kemuhammadiyahan, fundraising dan  yang terakhir penyaluran bantuan. Lokasi yang di targetkan di rumah Ibu Nurheti (38) yang beralamat di Jl. Manggarai Utara 6 Rt 008/ Rw 001, Jakarta Selatan.

Ibu Nurheti merupakan salah satu keluarga dhuafa yang sangat membutuhkan pertolongan kita dimana Ibu Nurheti yang memiliki pekerjaan sambilan Menjual nasi dan lauk pauk. Sementara itu suami ibu Nurheti memiliki pekerjaan pemulung. Dengan pekerjaan pemulung, suami dari ibu Nurheti ini untuk mencukupi biaya makan  sehari- hari pun sangat kekurangan. Ibu Nurheti bekerja sebagai penjual nasi dan lauk-pauk untuk membantu perekonomian keluarganya. Pekerjaan yang dilakukan ibu Nurheti juga tidak menentu. Rumah yang ditempati Ibu Nurheti dan keluarga pun masih mengontrak. Demi mencukupi kehidupan sehari hari terkadang ibu Nurheti berjualan kue. Jadi penghasilan setiap hari Ibu Nurheti seperti gali lubang tutup lubang.

Sementara itu Pasangan suami istri ini memiliki 3 anak. Hidup bersama 3 anaknya yang masih bersekolah. Anak pertama ibu nurheti terpaksa harus meninggalkan bangku sekolahannya demi kelangsungan hidup serta keterbatasan, rohimin dengan kesehariannya  membantu keluarga mengais rejeki dengan ojek secara online. Meski seperti itu penghasilan jauh dari kata "cukup" .

Ibu Nurheti dan keluarga  tinggal di rumah yang cukup memprihatinkan, keadaan rumah yang berantakan dengan barang hasil memulung, barang-barang rumah yang kurang memadai, kamar mandi yang sangat kurang dan kotor.

Untuk itu, kami melakukan kegiatan pemberdayaan, agar Ibu Nurheti (38) mendapatkan keringanan untuk menambah modal jualannya. Upaya yang kami lakukan yaitu memberikan bantuan berupa etalase dan bahan-bahan untuk berjualan.

Dana yang kami dapatkan untuk pemberdayaan ini adalah dengan melaksanakan fundraising yang dilakukan melalui media sosial (penyebaran poster) dan offline (bertemu langsung dengan donatur).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun