Lalu bagaimana dengan menteri-menteri yang tidak disebutkan namanya, di luar empat nama yang dianggap sudah mendapatkan kartu merah itu?
Jika menelaah prediksi yang diungkapkan pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio di atas, sesungguhnyalah kita pun tidak harus menelannya mentah-mentah. Bahkan boleh jadi patut dicurigai, kenapa cuma empat orang menteri saja yang dianggap layak diganti. Kenapa Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo tidak masuk radar sang pengamat politik yang satu ini.
Sebab kalau boleh jujur, nama Edhy Prabowo yang diketahui menggantikan posisi Susi Pudjiastuti, di mata masyarakat tidak jauh berbeda dengan nama-nama yang tadi disebutkan sebagai menteri yang layak diganti.
Betapa tidak, banyak kebijakan politikus partai Gerindra ini yang tidak populer di masyarakat. Bahkan dengan kebijakannya membuka kran ekspor bibit lobster, dan mencabut larangan alat tangkap ikan cantrang misalnya, selain mendapat protes keras dari masyarakat, tuntutan untuk di-reshuffle pun terhadap wakil ketua umum DPP partai Gerindra ini sempat mencuat.
Demikian juga halnya dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang baru-baru ini membuat kehebohan dengan klaimnya akan memproduksi kalung penangkal virus Corona, tak lebih dan tidak kurang dianggap hanya membuat kehebohan dengan rencananya yang dianggap terburu-buru itu. Bahkan terkesan begitu kental dengan nuansa menyelamatkan diri dari ancaman reshuffle belaka.
Akan tetapi terlepas dari prediksi di atas, bisa jadi hak prerogatif ada di tangan Presiden Jokowi. Bola yang menggelinding liar saat ini, pada akhirnya akan dieksekusi di garis penalti oleh kaki mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Bisa jadi hal itu pun apabila Jokowi benar-benar membuktikan ancamannya, dan tidak sekedar berwacana, hanya sekedar memancing reaksi masyarakat saja. ***