"Sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya dengan rokok," katanya sambil mengacungkan rokok yang tak henti dihisapnya. "Saya masih saja kesulitan untuk berhenti dari kecanduan barang yang satu ini."
"Sehingga saya berkesimpulan, ganja tidak membuat seseorang jadi kecanduan. Malahan menurut pemeriksaan medis saat test kesehatan, saya dinyatakan sehat oleh tim dokter yang memeriksa tubuh saya ini," lanjutnya.
"Lalu bagaimana pendapatmu dengan wacana ekspor ganja yang sekarang ini sedang ramai dibicarakan?"
"Setuju pisan! Sebaiknya pemerintah menindaklanjuti dengan mengadakan kajian dan riset yang lebih mendalam lagi dari berbagai aspek, untuk melihat maslahat dan mudharatnya. Setelah itu membuat  regulasi yang lebih luwes lagi. Jangan kaku seperti undang-undang yang berlaku saat ini. Soal pro dan kontra pasti ada. Sebagaimana jaman Bang Ali membangun Jakarta," ungkapnya dengan penuh semangat.
Bahkan lebih jauh iapun meminta kepada media untuk mencari tahu, sejauh mana komitmen pihak yang berwajib, mulai kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan BNN sendiri dalam menyita barang bukti narkoba, termasuk ganja, apakah benar-benar dimusnahkan seluruhnya, atawa hanyalah sekedar suatu drama seremoni saja.
Saya tersentak mendengarnya.
"Betapa tidak, selama ini banyak diberitakan oknum penegak hukum yang menjadi pemakai, dan pengedar narkoba. Sehingga wajar kita pun mencurigainya," kilahnya. ***
