Pengalaman penulis, hotspot dibatasi hanya pada 5 gawai siswa yang dapat terkoneksi ke internet.
Pemanfaatan hotspot seluler oleh guru juga harus mempertimbangkan kuota data yang cukup mumpuni untuk layanan pembelajaran di ruang kelas.
Guru jangan khawatir menguras kantong, sudah banyak pulsa data unlimited cukup terjangkau. Penulis sendiri menggunakan layanan unlimited 100 ribu per bulan meskipun pulsa data utama dibatasi 1,5 GB/hari. Masih cukup untuk melayani kebutuhan siswa dengan meminimalkan penggunaan video dan atau animasi.
Jikapun pembelajaran membutuhkan video dan animasi, guru dapat membentuk kelompok siswa. Arahkan pemanfaatan video dan animasi seefektif dan efisien mungkin.
Ketiga, buat sesi saat ulangan online.
Saat ulangan online, cobalah berikan layanan terbaik untuk siswa. Bagi ke dalam 4 sesi. Jika jumlah siswa 20 dalam 1 kelas, sangat memungkinkan hotspot seluler guru melayani 5 gawai siswa.
Setting soal ke "acak pilihan" untuk menghindari dan mengurangi "trik nyontek". Dampingi proses ulangan untuk meminimalkan masalah dan kendala lainnya.
Wasana Kata
Ibu/Bapak Guru Hebat, jangan menyerah dengan keadaan. Apapun kendala di ruang kelas dengan siswa, layani mereka semampu kita.
Pembelajaran berbasis internet adalah keniscayaan. Dibutuhkan guru kreatif dan inovatif menyikapi keterbasan dan kendala yang ada.
Dengan sedikit pengorbanan dan kemampuan guru di bidang IT, yakinlah bahwa pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan berbantu internet.
Semoga ke depan sudah hadir smartphone proyektor. Sehingga lebih bisa memaknai "pembelajaran hanya dalam satu genggaman". Semoga.