Perkembangan teknologi semakin canggih. Memungkinkan akses informasi dan pengetahuan hanya dalam satu genggaman.
Di Indonesia, era 90-an informasi masih menyebar melalui surat kabar, radio, televisi, atau telegram.
Tahun 2010-an, penyebaran informasi mayoritas terjadi secara online melalui internet (interconnected network).
Kelebihan pemanfaatan internet adalah adanya distribusi konten yang hampir mendekati real time. Bisa diakses selama 24 jam.
Kendala Pemanfaatan Internet di Ruang Kelas
Pandemi Covid-19 semakin menyadarkan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Program BDR (Belajar dari Rumah) dapat lebih terbantu dengan pemanfaatan internet baik di rumah dan lingkungan masyarakat.
Sekolah dan khususnya guru mulai melek IT. Mampu memanfaatkan konten rumah belajar, classroom, dan platform pembelajaran lainnya.
Khusus dalam PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) menjadi pijakan awal bagi guru untuk lebih mengembangkan pembelajaran berbasis internet.
Kebermanfaatan teknologi internet sangat membantu guru dan siswa mengekplorasi dan mengekploitasi konten pembelajaran.
Tetapi, beberapa kendala masih ditemukan untuk menciptakan pembelajaran berbasis internet di ruang kelas, di antaranya :
- Tidak semua sekolah melengkapi ruang kelas dengan sarana yang dibutuhkan untuk menghadirkan pembelajaran berbasis internet.
- Tidak semua orang tua siswa mampu membeli gawai. Sehingga masih ada beberapa siswa tidak mempunyai gawai (smartphone, laptop, netbook, notebook, tablet)
- Tidak ada dan atau lemahnya akses sinyal internet, khususnya di daerah pedalaman, terpencil, dan terisolir.
- Orang tua tidak mampu atau kurang mampu membeli pulsa data internet. Sehingga pemerintah memberikan bantuan pulsa data. Walaupun bantuan dikucurkan, belum mampu memenuhi layanan pembelajaran berbasis internet secara optimal.