Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Google Classroom: Guru Harus "Stay Humble" Saat Pembelajaran "Online"

25 Juli 2021   19:47 Diperbarui: 26 Juli 2021   01:45 2194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Steven Weirather on pixabay.com

LMS (Learning Management System) menjadi salah satu sarana belajar jarak jauh. Akses ruang "kelas maya" memungkinkan pembelajaran dilaksanakan di mana dan kapan saja.

"Google Classroom" semakin dapat diandalkan guru sebagai LMS. Memungkinkan bagi guru, siswa, dan wali siswa berkolaborasi memanfaatkan akun belajar.id yang difasilitasi Kemendikbudristek dan lembaga sekolah.

Melalui akun belajar.id dan layanan Google Aplikasi, guru dan siswa lebih dapat mengekplorasi sumber belajar dan media di berbagai platform seperti "Rumah Belajar" dan lainnya. Menjalin konektivitas lebih intens memanfaatkan "Google Classroom".

Pesatnya perkembangan teknologi pembelajaran tidak sepenuhnya mampu dikuasai oleh guru dan siswa. Hal wajar, mengingat begitu banyak kendala fasilitas dan teknis ditemukan. Perlu untuk terus ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya.  

PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) memanfaatkan Google Classroom membutuhkan peran guru yang stay humble. Mengatasi berbagai kendala fasilitas dan teknis dengan tetap sabar dan telaten.

Peran Guru Memanfaatkan Google Classroom


Guru dalam dinamika pendidikan dituntut untuk dapat menguasai teknologi pembelajaran. Apalagi di masa pandemi, adalah keniscayaan bagi guru mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi pembelajaran jarak jauh.

Google sebagai perusahaan multinasional di bidang jasa dan produk internet menghadirkan Google Aplikasi.

Tampilan Jamboard yang menarik. Sumber: olah pribadi/jamboard.google.com
Tampilan Jamboard yang menarik. Sumber: olah pribadi/jamboard.google.com

Banyak fitur di Google Aplikasi yang dapat dimanfaatkan guru untuk pembejaran berbasis internet. Classroom, Slide, Gmail, Meet, Spreadsheet, Formulir adalah beberapa fitur yang dapat mendukung pembelajaran berbasis internet.

Untuk dapat memaksimalkan pemanfaatan Google Aplikasi dalam pembelajaran, guru harus dapat membuat "kelas maya" pada mata pelajaran yang diampu.

Selanjutnya mengundang atau membagikan link kelas maya ke siswa. Langkah ini membutuhkan peran kolaborasi wali kelas dan atau pihak terkait di lembaga masing-masing.

Akun belajar.id dari Kemendikbudristek hendaknya dapat dimanfaatkan oleh guru, siswa dan wali siswa untuk lebih fokus dan kolaboratif dalam pembelajaran. Memungkinkan pembelajaran daring, luring, maupun blended learning nantinya dapat lebih menarik dan inovatif dilakukan.

Kendala mengundang siswa dan wali siswa harus tetap disikapi guru dengan stay humble. Selalu bersikap ramah dengan kalimat santun dan mendorong keterlibatan aktif siswa dan wali siswa lewat media sosial dan kelas maya.

Contoh stay humble dengan kalimat konstruktif dan sisipan ikon smile. Sumber: screenshot WA pribadi.
Contoh stay humble dengan kalimat konstruktif dan sisipan ikon smile. Sumber: screenshot WA pribadi.

Pemberian materi, tugas, evaluasi, dan tindak lanjut hasil pembelajaran lakukan dengan luwes dan menarik. Jangan bersikap kaku, mengingat ada banyak keterbatasan di pihak siswa seperti gadget jadul, pulsa habis, gangguan sinyal, dan bahkan kejenuhan belajar online.

Dampingi mereka dengan stay humble. Keramahan dan ketelatenan guru sangat dibutuhkan dalam masa pandemi dan transisi pemanfaatan teknologi informasi di dunia pendidikan.

Kalimat yang ramah dan optimis dapat dihadirkan dengan memanfaatkan stiker smile di media sosial yang bapak dan ibu guru fasilitasi. Jangan memvonis siswa dengan kalimat atau ucapan negatif (kurang baik dan bahkan kasar) yang dapat menimbulkan distress internal.

Lakukan evaluasi secara cermat, kapabel, dan faktual. Kembalikan hasil evaluasi dengan memberikan catatan yang dapat membangkitkan moril (sokongan batin) belajar siswa seperti kalimat "Tetap semangat belajar ya..." dan lainnya.

Peran Siswa dan Wali Siswa Memanfaatkan Google Classroom

Mau tidak mau, zaman kini menuntut siswa mampu menguasai teknologi informasi. Memanfaatkan dengan bijak untuk pembelajaran lebih bermakna.

Kuasai fitur gadget untuk memvalidasi akun belajar.id yang sudah difasilitasi Kemendikbudristek dan lembaga sekolah.

Contoh tampilan unggah tugas siswa di fitur Classroom. Sumber: screenshot/classroom.google.com
Contoh tampilan unggah tugas siswa di fitur Classroom. Sumber: screenshot/classroom.google.com

Segera gabung medsos dan Classroom mata pelajaran. Jangan malu berdiskusi dan bertanya kepada guru dan teman di kanal medsos dan "forum classroom" jika mengalami kendala dan gangguan teknis untuk gabung classroom, unggah tugas, dan mengerjakan evaluasi.

Terpenting, siapkan jasmani dan rohani untuk mengikuti kelas online. Lakukan olahraga secara rutin dan makan secukupnya yang bergizi. Jangan lupa tetap istikamah ibadah dan berdo'a di manapun berada.

Kedepankan Kolaborasi dan Stay Humble

Kolaborasikan proses dan hasil pembelajaran antara guru dan wali siswa. Sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik mendukung dan mengatasi kendala belajar online anak didik.

Peran guru dan juga wali siswa sangat penting untuk selalu stay humble. Memantau dan memberi bimbingan pembelajaran online dengan tetap bersikap ramah dan selalu memberi dorongan konstruktif kepada anak didik. Menciptakan joyfull learning dan mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Semoga.  

Tetap jaga kesehatan dan keselamatan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun