Dikejar Deadline!
Anda pasti pernah berada di posisi kepepet, tapi bukannya panik, Anda malah tiba-tiba merasa lebih kreatif, lebih produktif, dan lebih bersemangat ketika berusaha menyelesaikannya.
Seperti seorang mahasiswa abadi yang berada diujung tanduk, antara selesai dengan menuntaskan skripsi atau drop out. Seketika saja diakhir kesempatannya ia seolah mendapat kekuatan dari alam. Sat set sat set, selesai.
Penulis juga mempunyai pengalaman pribadi. Di mana ketika sebuah tugas dikerjakan mepet dengan deadline, penulis justru merasa bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan lebih baik. Ada yang sama?
Lalu, bagaimana tekanan dari deadline ini bisa memengaruhi tingkat produktifitas seseorang?
The Power of Kepepet
Ketika berada di posisi mepet, kita akan merasakan tekanan yang lebih besar dibandingkan sebelum mepet deadline.Â
Tekanan ini lah yang berperan dalam produktifitas seseorang. Sebab, beberapa orang telah berhasil dalam mengubah tekanan tersebut atau stress, menjadi stress yang positif.
Stress yang positif ini biasa dikenal dengan sebutan eustress. Eustress adalah stres positif yang membuat seseorang menjadi lebih produktif dan semangat dalam melakukan sesuatu.Â
Lawan dari Eustress adalah distress (stress negatif). Eustress ini biasanya hanya terjadi dalam jangka waktu pendek, jika terlalu lama dan dibiasakan, maka kemungkinan akan berubah menjadi distress.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Robert M. Yerkes dan John D. Dodson, mereka juga mengambil kesimpulan bahwa tekanan dengan intensitas tertentu memang dapat meningkatkan performa seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.Â