Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dihajar Vietnam 0-3, Ini 3 Keanehan Taktik dari Shin Tae-yong

6 Mei 2022   21:47 Diperbarui: 7 Mei 2022   01:43 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ricky Kambuaya (tengah)  Gambar :  ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.(Aditya Pradana Putra) via Kompas.com

Mungkin Tae-yong ingin agar timnya lebih kreatif dan lebih agresif. Artinya Tae-yong ingin menang, tetapi lupa, bahwa Vietnam seperti menunggu salah pergantian ini dilakukan. 

Setelah Irianto pergi, hampir tak ada lagi pressing terhadap pemain kreatif Vietnam, dan akhirnya alur serangan didominasi oleh Vietnam.

Perhatikan saja, bagaimana sektor paling lemah di laga itu, yaitu di pos full back kanan Rio Fahmi, semakin mudah diekspolitasi dan membuat gol pertama tercipta. 

Tak ada lagi Irianto yang lebih mampu membaca permainan, dengan kemampuan defensif yang baik untuk melapis sektor tersebut.

Kedua, mengganti Irfan Jauhari dengan Ronaldo Kwateh. Saat dalam kondisi ketinggalan pun, Tae-yong lebih aneh lagi dalam melakukan pergantian pemain. Irfan Jauhari diganti dengan Ronaldo Kwateh.

Saya (seperti pergantian Irianto dengan Syahrian), tidak ingin mengatakan bahwa koreksi ini adalah soal perbedaan kualitas pemain. Tidak sama sekali. Ini soal karakter permainan dan kebutuhan.

Saya kira Irfan Jauhari, tidaklah bermain buruk, bahkan memiliki kecepatan, dan rotasi dengan Egy dan Saadil yang di babak pertama berjalan cukup baik. 

Yang menyimak laga, tentu ingat bahwa Jauhari sempat membuat pemain belakang Vietnam mendapat kartu kuning setelah melakukan dribble cepat, dalam skema serangan balik.

Jauhari jelas memiliki kecepatan, dan penempatan posisi yang memaksa pemain belakang Vietnam harus menahan garis pertahanan mereka tidak terlalu naik, jika tidak ingin dihukum oleh pergerakan pemain kita. Ronaldo jelas beda.

Saya beberapa kali mengamati striker muda asal klub Madura United ini lebih sering bermain sebagai central forward yang menunggu bola, tidak lebih senang berlari seperti Irfan untuk membuka ruang. 

Sayangnya, Ronaldo juga tidak dapat menjadi pivot, atau pemantul bola bagi pemain lain karena juga tak fasih mengandalkan kekuatan body untuk berduel dengan pemain Vietnam yang siap meladeni permainan keras .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun