Apa yang dialami oleh timnas Timor Leste ini seperti menjadi sebuah pelajaran dan mengingatkan siapapun, termasuk timnas Indonesia untuk berhati- hati dalam melakukan naturalisasi.
Keinginan untuk meningkatkan kualitas timnas sah-sah saja, tetapi melakukan segala cara agar naturalisasi itu terjadi juga pada akhirnya akan mencoreng wajah timnas sendiri.
Federasi Sepakbola Timor Leste juga sepertinya menginginkan hal yang instan segera terjadi dengan melakukan naturalisasi besar-besaran. Hal ini dipermudah dengan relasi historis dengan Portugal dan tentunya bertaut dengan Brasil.
Akan tetapi nafsu untuk segera menuai hasil tanpa sebuah proses itu pada akhirnya hanya membuat tim ini terseok-seok dan harus belajar bahwa aka nada akibat yang kontraprodultif bagi tim.
Timnas kita sekarang lagi menggeliat untuk melakukan naturalisasi. Saya tentu menyaambutnya dengan positif proses naturalisasi ini, namun tetap berharap ini dapat dilakukan dengan hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dokumen yang akan membuat kita nanti dapat diberikan sanksi.
Lagian strategi yang dilakukan coach Shin Tae-yong mengenai naturalisasi ini juga berbeda dengan di Timor Leste atau yang sebelum-sebelumnya.
Tae-yong melihat prospek panjang dengan menaturalisasi para pemain-pemain muda, yang akan menjadi tulang punggung di masa depan sekaligus memacu pemain lain untuk dapat tampil lebih baik.
Naturalisasi yang sehat itu memang perlu dilakukan dengan proyeksi jangka panjang yang detil dan baik, jika asal-asalan maka akan percuma dan dapat berakhir buruk. Timor Leste sudah menjadi contohnya.