Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kalah 0-4 dari Thailand, Ternyata Timnas Putri Tidak Buruk-buruk Amat

24 Januari 2022   21:50 Diperbarui: 27 Januari 2022   00:28 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Putri saat melawan Australia di Piala Asia Wanita I Sumber : Kompas.com

Saya akhirnya menyaksikan laga timnas putri Indonesia yang bermain di Piala Asia Wanita 2022 meski hanya melalui live stream.

Sebelumnya saat Garuda Pertiwi melawan Australia, saya absen.

Sebenarnya saya sudah memiliki jadwal dari timnas putri ini, namun memang saya ingin menghindari menyaksikan laga tersebut karena tahu persis bagaimana kualitas Australia dibanding dengan timnas. Saya tak mau menyaksikan timnas putri dipermainkan.

Benar, kekalahan 0-18 harus diderita Muzdalifah dkk, menunjukkan betapa jauhnya kualitas antar kedua tim.

Sedihnya, sesusai laga tersebut, tidak sedikit netizen yang menyindir penampilan timnas putri. Mulai dari dianggap hanyalah anggota dari fun football, hingga membandingkan kualitas individu para pemain dengan pemain Australia.

Kalau yang terakhir, jelas salah, karena tidak dapat dibandingkan.

Misalnya Samantha Kerr, striker The Mathildas yang membobol gawang Indonesia hingga lima kali tersebut itu, adalah runner-up pemain terbaik dunia. Jika di bola putra, maka Sam dapat dibayangkan sebagai Lionel Messi, Christiano Ronaldo atau Robert Lewandowski.

Jadi tak perlu marah, kecewa bahkan sampai menyindir ketika para pemain timnas putri nampak ceria berfoto saat bertemu dengan pemain idola mereka tersebut. Kapan lagi? Begitu kira-kira.

Kembali ke laga melawan Thailand. Saya jelas sedikit terkejut melihat penampilan Muzdalifah dan rekan-rekannya, saya kira penampilan mereka tak buruk-buruk amat.

Maksud saya begini. Kekalahan 0-18 timnas putri yang diikuti dengan ejeken sejumlah netizen kepada punggawa, seperti menarasikan bahwa para pemain hanya berdiri diam, tidak mengejar musuh dan membiarkan lawan membobol gawang sendiri.

Di laga melawan Thailand, saya kira, saya salah besar. Pemain menunjukan kerja keras dan kematangan yang menurut saya sudah cukup baiklah---tidak buruk buruk amat.

Perhatikan saja bagaimana mereka terus berlari mengejar bola, memainkan garis pertahanan yang cukup baik, dan tentu saja determinasi. Mereka tak merasa inferior menghadapi Thailand yang jelas lebih baik di atas kertas.

Di atas kertas, pemain Thailand boleh sedikit sombong, karena selain berperingkat lebih baik dari Indonesia, mereka juga memiliki kompetisi sepakbola wanita yang cukup baik dan juga memiliki beberapa pemain hasil naturalisasi yang berjalan sukses.

Akan tetapi perhatikan saja, mereka harus menunggu hampir setengah jam untuk membobol gawang Indonesia, yang memang dalam periode tersebut, tampil cukup cerdas.

Tahu diri bahwa kualitas mereka dibawah Thailand, Muzdalifah cs bermain fokus pada bertahan dan mengharapkan serangan balik.  Thailand jelas kesulitan melihat pola bermain Indonesia seperti ini.

Sayangnya, tidak kebobolan itu tidak bertambah terlalu lama, karena Thailand mulai berani melepas umpan silang, dan akhirnya Indonesia kebobolan juga melalu gol sundulan pemain depan mereka.

***

Apa yang dapat kita lihat dari penampilan kali kedua timnas putri ini di Piala Asia? Saya harus menyebut bahwa mereka tetap memiliki proyeksi masa depan yang cerah. Shalika dkk jelas memiliki bakat.

Hanya menjadi persoalan adalah soal pengalaman dan kualitas kompetisi. Pengalaman memang berbicara banyak, bagaimana pemain yang bermain secara rutin akan lebih siap menghadapi laga besar di Piala Asia Wanita ini.  

Soal kualitas kompetisi, saya kira yang paling penting adalah memastikan keinginan untuk dapat memperbaiki sistim sepakbola menjadi lebih baik, khususnya di sektor wanita.

Bagaimana agar ada kompetisi yang berkelanjutan di sektor wanita dapat terus erjalan dan tentu saja  dilaksanakan dengan secara serius. Jika itu sudah bisa jalan, saya yakin di perhelatan berikut, timnas dapat bicara lebih banyak, dengan hasil yang memikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun