Apakah anda melihat diskusi dan ekspresi Chen Long saat berbincang dengan pelatihnya di rehat set kedua. Chen Long nampak meninggi membalas setiap saran dari sang pelatih, Â dan ekspresi wajah Chen Long nampak kuatir. Tanda keras, bahwa Chen Long akan kalah.
Saat itu memang Chen Long sedang ketinggalan dari sang lawan, Viktor Axelsen. Benar, pada akhirnya medali emas digondol Axelsen. Tunggal Denmark itu unggul straight set atas Chen Long, 21-15 dan 21-12 dalam waktu 51 menit.
Dapat disebut bahwa pertemuan antara Axelsen dan Chen Long adalah perjumpaan para senior di olimpiade. Bahkan di Olimpiade Rio 2016, keduanya sempat bertemu di babak semifinal, dan saat itu Axelsen-lah yang menjadi pesakitan, kalah dari Chen Long 14-21, 15-21.
Pada akhirnya di Rio 2016, Chen Long meraih medali emas setelah mengalahkan Lee Chong Wei, sedangkan Axelsen harus puas dengan medali perunggu.
Inilah yang memperlihatkan bahwa  secara mental dapat dikatakan bahwa kedua pemain ini sudah teruji dengan lawan-lawan mereka di semifinal, Anthony Ginting dan Kevin Cordon.Â
Tekanan mental berhasil dikontrol mereka, di saat para lawan nampak berbeban berat untuk tampil lepas di laga-laga penting.
Lalu bagaimana ketika keduanya kembali bertemu di final Tokyo 2020 ini? Banyak pandit yang sudah memprediksi bahwa ini soal pertarungan mental disisipi dengan adu taktik dan kemampuan teknis. Siapa yang lebih kuat dia yang akan menang.
Maka jangan heran sebelum laga, Axelsen sudah menebar psywar terhadap Chen Long.Â
"Saya lebih mau sekedar final dan ini belum cukup. Saya memiliki tekanan yang besar di sini. Medali perak sudah di tangan, tapi saya cuma mau emas " tegas Axelsen.
Chen Long tidak memberikan balasan atas komentar ambisius Axelsen.