Mereka? Ya, sekarang, di tim nasional Swiss, Seferovic tidak sendirian sebagai pemain yang berasal dari keluarga imigran.
Pemain yang diandalkan seperti Granit Xhaka, Xherdan Shaqiri, Valon Berahmi adalah sedikit dari pemain timnas yang memiliki serupa dengan Seferovic.
Jika Seferovic berasal dari Bosnia, maka Granit Xhaka, Shaqiri dan Berahmi berasal dari keluarga imigran dengan latar belakang negara, Â Kosovo.
Gelandang Admir Mehmedi berasal dari campuran Makedonia-Albania, bek kiri flamboyan, Ricardo Rodriuez memiliki darah Spanyol dan Chile.
Bukan hanya dari Eropa Timur saja, tetapi dari Afrika juga terwakili dengan kehadiran  Breel Embolo dan Dimitri Oberlin yang berasal dari Kamerun.
Sebagai informasi, Â sebenarnya pionir dari bergabungnya para imigran di timnas Swiss, bukan Seferovic dan pemain lain ini, tetapi jika penikmat bola ingat, ada Ciriao Sforza, gelandang jenius Swiss yang terkenal pada Piala Dunia 1994, yang berasal dari Italia.
Hanya memang, Italia seperti tidak dianggap sebagai imigran kelas bawah, karena bukan menjadi imigran karena perang dan sejenisnya. Sesudah Sforza, penjaga gawang veteran, Diego Benaglio dan gelandang Tranquillo Barnetta juga mewakili Italia.
Jika bicara laga di sepak bola, darah Seferovic dan rekan-rekannya ini seperti mendidih, mereka mempunyai semangat yang luar biasa untuk melakukan yang terbaik bagi Swiss.
Di Euro 2020 ini, hal itu terlihat jelas. Seferovic tampil menggila, dan menjadi aktor kunci atas kemenangan Swiss atas juara Piala Dunia 2018, Prancis di babak knockout 16 besar.
Dia bergerak cepat, menempatkan posisi dengan baik, dan melompat selalu lebih tinggi dari para bek Prancis untuk menjebol gawang Lloris melalui sundulan sampai dua kali.
Di lini tengah, Granit Xhaka dan Shaqiri, saling padu bergerak memporak-porandakan pertahanan Prancis, yang keteteran melihat semangat juang mereka yang terlihat berlipat ganda.