Meskipun "tidak dipakai" Jokowi lagi, tapi sepak terjang Susi selama menjadi menteri dianggap memuaskan, apalagi sesudah Kementrian KKP dihantam kasus korupsi soal benur lobster yang selama ini diperjuangan Susi.
Duet Anies-Susi dipercaya akan menjadi kekuatan yang tak boleh diremehkan bahkan bisa menjadi kandidat pemenang. Apalagi kabarnya, Anies dan Susi memang bersahabat sejak lama, duet mantan menteri Jokowi ini bisa menjanjikan.
Hanya persoalannya bagi Anies adalah kekuatan politik apa yang dapat dibawa oleh Susi, karena Anies dan Susi tidak berkiblat ke partai politik apapun.
Kabarnya, Nasdem akan mengusung Susi Pudjiastuti di DKI nanti, entah untuk nomor satu atau nomor dua. Kursi Nasdem juga terbilang cukup jika disandingkan dengan PKS.
Nasdem memiliki 7 kursi, jika ditambah dengan kursi PKS, maka akan menjadi 23 kursi.
Hanya yang perlu ditimbang dengan cermat oleh kubu Anies adalah terlalu riskan meminta Susi yang diusung Nasdem, karena meskipun dikabarkan tidak erat lagi dengan PDI-P tapi Nasdem masih masuk dalma koalisi pemerintah, berbeda dengan Demokrat.
Kepastian tentang arah mesin politik amat penting, karena Anies akan berhadapan dengan PDI-P yang kemungkinan akan merangkul teman lama Anies dulu, Gerindra.
Memilih mesin politik yang lebih kuat, akan menjadi faktor penting, sebab mengandalkan elektabilitas Anies semata tidak akan cukup.
Anies-AHY atau Anies-Susi, di atas kertas Anies-AHY lebih menjanjikan, tapi apapun bisa terjadi di politik.
Salam