Sebenarnya, pernyataan Denny sebelum-sebelumnya tentang Gerindra juga pasti membuat telinga petinggi partai berlambang garuda emas itu menjadi panas.
Misalnya, Sebelum Ketum Prabowo didaulat menjadi menteri, pada Oktober tahun lalu. Denny saat itu  mengatakan bahwa jika Prabowo bersedia maka, akan membuat nama Gerindra menjadi buruk di depan publik.
"Pak @prabowo ... Sebagai ketua umum partai nomor 3 terbesar, menjadi menteri Pertahanan itu akan menjatuhkan nama @Gerindra partai bapak. Sekedar saran aja," cuit Denny saat itu.
Gerindra meradang, dan bahkan membalas melalui akun resminya, dengan menyatakan Denny sebagai penyebar hoax dan buzzer pembuat kegaduhan.
"Bung Denny, sebelum anda membicarakan perihal menteri yang memang juga belum diputuskan. Kami juga mau memberikan saran, menjadi buzzer dan menyebarkan hoax (ambulans) itu bukanlah hal yang dapat dibanggakan. Hal yang anda kerjakan selama ini hanya membuat kegaduhan, tidak lebih,"
Saling serang ini seperti akumulasi, karena sebelum-sebelumnya, Denny menganggap merapatnya Gerindra ke Jokowi hanya akan merugikan Jokowi, dengan istilah "duri dalam daging".
"Salah satu pertanyaan besar saya, ketika @Gerindra masuk dalam Kabinet @jokowi, benarkah dia akan menjadi kawan? Atau malah kelak menjadi duri dalam daging ??" kata Denny.
Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan dari polemik ini.Â
***
Lalu apakah Denny akan lepas dari pusaran polemik ini? Seperti biasa, saya menduga Denny akan kembali, kelit Denny terkenal licin dan bahkan pada akhirnya akan membuat dirinya semakin terkenal sebagai buzzer.
Hal lain adalah, soal Denny banyak pihak yang berkepentingan patut diduga masih ada pihak yang berkentingan terhadap kelihaian Denny sosial untuk membangun frame-frame (pembingkaian) pencitraan di media sosial.