Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Corona di Iran, Kota Qom dan Percikan Semangat Hassan Rouhani

28 Februari 2020   08:18 Diperbarui: 28 Februari 2020   08:12 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang perempuan Afghanistan mengenakan masker setelah kasus virus corona pertama terdeteksi di dekat perbatasan Iran; di Herat, Afghanistan, 25 Februari 2020. EPA-EFE/JALIL REZAYEE(JALIL REZAYEE)

"Virus ini (virus corona) merupakan penumpang yang tidak diundang dan tidak menguntungkan, yang bepergian kapan saja dia mau. Kita harus bisa menghadapi masalah ini. Kita tidak seharusnya takut terhadapnya (virus corona)," -- Presiden Iran, Hassan Rouhani.

IRAN meningkatkan kewaspadaan mereka di level paling tinggi karena Virus Corona.  Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Iran hingga 27 Februari 2020 sudah 254 orang di negara itu positif terinfeksi Covid-19 dan26  orang meninggal dunia.

Miris karena angka kematian tersebut tercatat adalah yang tertinggi untuk kasus corona di negara luar China.  Situasi menjadi semakin kompleks ketika beberapa pejabat penting negara telah mengaku bahwa suda terinfeksi virus tersebut.

Seperti Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Iran, Iraj Harirchi yang merilis sebuah video yang disiarkan stasiun televisi bahwa dirinya sudah positif terinfeksi Covid-19. Harirchi terpaksa  diisolasi di kediamannya untuk menjalani perawatan medis.

Setelah Harirchi, anggota parlemen Iran, Mahmoud Sadeghi ikut mengumumkan bahwa dirinya telah  positif tertular Covid-19.  Bahkan di akun twitternya, Sadeghi seperti putus asa dengan mengatakan dirinya tinggal memiliki sedikit waktu lagi untuk hidup.

Terakhir, Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Mashoumeh Ebtekar yang diumumkan telah positif tertular Covid-19.  Untuk Ebtekar media Al Arabiya mengatakan bahwa ini merupakan anggota kabinet Presiden Iran Hassan Rouahani yang pertama positif terinfeksi corona.

Perisitiwa yang menyerang orang penting tersebut melengkapi berita kematian ulama Iran Hadi Khosroshahi karena virus corona di Qom. 

Dalam pemerintahan, Khosroshahi tercatat pernah menjabat sebagai duta besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979.

Bagaimana Virus Corona bisa begitu menyebar dengan cepat di Iran? Catatan tentang asal mula penyebaran tidak dijelaskan secara terperinci, namun tentang kota-kota yang disinyalir menjadi yang paling banyak kasus COVID-19 sudah dipublikasi.

Dalam rilisnya, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan kasus terbanyak muncul di kota suci Syiah, Qom, sembilan kasus baru di Teheran, tiga kasus di Khuzestan, dua kasus masing-masing di Sistan dan Baluchistan, Kohgiluyeh dan Boyerahmad, dan Fars, serta satu kasus di Markazi, Kermanshah, Ardebil, Mazandaran, Lorestan, Semnan dan Hormozgan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun