Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Anies "Terpaksa" Tidak Lagi Bungkam Soal Revitalisasi Monas

6 Februari 2020   09:27 Diperbarui: 6 Februari 2020   10:05 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2020).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)

Emrus menilai bahwa gaya komunikasi politik yang Anies lakoni termasuk unik dan baru, yakni gaya komunikasi bertahan alias defense. Gaya ini, kata Emrus, sama sekali tidak ada dalam teori komunikasi yang selama ini dipahami.

"Gaya komunikasi itu secara teori ada dialogis, partisipatif, otortiter, dan demokrasi. Namun gaya Pak Anies ini saya bisa bilang gaya defense dan berbeda," kata Emrus seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (4/2).

Gaya komunikasi Anies ini  dinilai tidak salah namun juga tidak benar, mungkin langkah ini diambil karena iklim masyarakat dan politikus Indonesia yang kerap menyalahkan tanpa melihat realitas kinerja.

Pernyataan Emrus memang benar, hanya jika defensif saja, publik dibiarkan menilai secara bebas apa yang terjadi.

Bahkan ketika Anies meminta Sekda DKI, Saefullah untuk membela, mengklarifikasi polemik soal revitalisasi Monas ini, Saefullah dianggap "pasang badan" demi Anies, sedangkan Anies dinilai "buang badan".

Gaya yang tidak biasa, namun juga bukan hal yang baru karena dalam hal polemik penghargaan Adikarya Wisata bagi diskotek Colosseum, Anies juga memilih bungkam bahkan meminta Sekretaris Daerah DKI Saefullah.

Pola komunikasi politik memang teramat penting. Memilih gaya yang berbeda membuat multitafsir akan terjadi, bisa positif namun bisa negative bagi branding seorang Anies yang memang kerap disorot publik.

Sekali lagi, di persoalan revitalisasi Monas ini, Anies mesti bersuara, karena posisinya di Komisi Pengarah.

Tinggal kita tunggu bagaimana pilihan-pilihan  Anies berkomunikasi tentang persoalan ini. Agak rumit baginya,  namun sudah terlihat bahwa izin memang tidak diurus oleh Pemda  DKI dan desain final baru akan disepakati bersama di rapat selanjutnya.

Kita tunggu saja.

Referensi : 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun