Lalu apa lagi sesudah 1000 tulisan? Malu sendiri menuliskan pertanyaan ini, karena banyak juga Kompasianer lain yang telah menembus titik ini.
Harapan saya sederhana saja, jika Kompasiana adalah rumah belajar, maka saya berharap saya bisa terus menulis. Terus membagi dan berharap bisa lebih baik dalam teknik menulis.
Semenarik tulisan Khrisna Pabichra, sedalam tulisan Leya Cattleya, setajam Tilaria Padika dan berdampak untuk kemanusiaan seperti tulisan Bambang Setyawan. Saya merasa masih jauh dari itu, tetapi selama masih di rumah ini, Â mungkin suatu saat saya dapat merengkuhnya. Semoga.
Terima Kasih Rumah Kompasiana, Terima Kasih Kompasianer.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!