Geger karena Kaesang tanpa diduga meretweet foto tersebut, beserta link tulisannya, lantas menuliskan "Mimin Kompasiana enaknya diapain ya?". Komentar di link dan foto tersebut meningkat tajam hingga mencapai ribuan, setelah Kaesang turun tangan, untungnya tidak naik pitam.
Di grup Kompasianer, twit ini sempat lebih dulu diposting blogger famous, mak Vale, Kompasianer of The Year, Mbak Yayat. Saya menjawabnya simpel, saya kadang tidak bisa membedakan antara Gibran dan Kaesang. Mbak Yayat lantas membully saya di Twitter juga. Nasib.
Sampai sore hari ini, postingan Kaesang tersebut telah mencapai  9770 like, 2479 retweet dan 1252 Komentar.
Sesudah "kasus" ini geger, Kaesang seperti biasa, tidak marah bahkan kembali mentweet hal yang mengundang tawa.Â
Jika sebelumnya dia membuat kuisioner tentang apakah dirinya lebih pantas menjadi Presiden Pisang, Presiden Infrastruktur Senam atau Presiden Jin(s), maka kali ini dia menambahkan Presiden Indonesia (mungkin karena postingan foto dan tulisan ini). Kocak.
Kakak Kaesang, Gibran, akhirnya ikut meretweet postingan Kaesang tersebut. Meski tidak seramai di akun Kaesang, Gibran sepertinya hampir tidak percaya (baca: mengolok dan menyindir dan lain sebagainya), dengan isi tulisan dan foto yang diposting tersebut (khususnya foto editan). Gibran memberi caption, "Wkkkwkwkwkkwkw". Â Mungkin Gibran puas adiknya dibully. Kacau.
Bagi saya, kedua putra Jokowi ini, terkhususnya Kaesang memang fenomenal. Putra Presiden yang sering dibully tetapi berespon santai dan terkadang nyeleneh.
Kaesang itu jika dibully hatersnya, mengenai usahanya, pakaiannya dan lain sebagainya, tidak membalas marah, malah meminta maaf, begitupun Gibran. Â Saya yakin, haters mungkin akan bertambah sakit hati dengan kelakuan keduanya.Â
Ada kalimat bijak yang mengatakan seperti ini, membalas kejahatan dengan kebaikan membuat yang jahat itu tetap tidak berpindah ke arah kita.Â
Pada akhirnya, kehebohan ini memang terjadi karena bertemunya penulis yang "kacau", anak presiden fenomenal yang mampu menghibur rakyatnya dan sekali lagi, admin Kompasiana yang rada iseng tapi asyik. Â Ini memang cara yang asyik menikmati hidup dengan cara yang berbeda, jangan terlalu sering serius. Begitu saja.