Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kaesang dan AHY, Calon Pemimpin Masa Depan Indonesia

6 Juni 2019   16:15 Diperbarui: 6 Juni 2019   17:02 4499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silahturahmi di Istana Negara I Gambar : Tribun

Kemarin di Istana, silahturahmi itu terlihat seperti layaknya pertemuan antara keluarga, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) datang membawa serta adiknya Ibas, bersama istri mereka yang cantik-cantik, sedangkan Kaesang Pangarep duduk di samping Ibu Iriana yang juga terlihat anggun.

Jokowi yang duduk di kepala meja tampak terus tersenyum, pembicaraan mereka berkisar tentang topik yang ringan, lagian suasana lebaran seperti menjadi pembatas untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuk politik.

Pemandangan yang amat elok dilihat. Apakah ada yang pernah membayangkan dan berpikir bahwa di depan Jokowi di momen yang fitri ini, sedang saling berhadap-hadapan dua calon pemimpin bangsa Indonesia di masa depan?

Ijinkan saya mulai dari Kaesang Pangarep. Ada satu kata yang menurut saya tepat untuknya, fenomenal. Anak muda ini berulangkali menarik perhatian publik. Salah satunya ketika melalui penampilannya yang  sederhana mampu  menyedot perhatian ketika keluarga SBY dirundung duka.

Saat itu, Kaesang yang mengenakan celana jins, dengan amat sopan memberikan penghormatan dan ungkapan dukacita bagi segenap keluarga SBY di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura.  Ketika ada netizen yang mengkritik penampilannya, Kaesang meminta maaf.  Sangat sederhana.

Mungkin terlalu awal, tetapi karakter Kaesang menunjukan sesuatu yang menjadi modal berharga jikalau suatu saat dia menjadi pemimpin. 

Kaesang seperti menunjukkan bahwa menjadi seorang pemimpin tidaklah harus terlihat sebagai orang yang berlagak sok kuasa dan nampak  berambisi terhadap kekuasaan. Kekuasaan memang penting tetapi bukan berarti bahwa pemimpin adalah orang yang mengejar kekuasaan semata. Kekuasaan yang akhirnya membuat ada jarak antara dirinya dengan rakyat biasa.

Kaesang juga mewarisi sesuatu yang amat penting, yaitu empati. Empati menjadi bagian dari hidup seorang pemimpin ketika ingin merasakan kehidupan rakyatnya. Rasa empati yang tinggi dalam jiwa pemimpin akan menyatukan pemimpin dengan rakyatnya.

Komunikasi ala Kaesang seperti ini seperti dirindukan oleh rakyat. Komunikasi verbal dan non verbal yang terlihat apa adanya, bukan apa adanya.

Bagaimana dengan AHY. Satu kata bagi AHY adalah visioner.  Seorang pemimpin bukan saja mampu melihat dan merancang hal yang baik bagi bangsanya di masa depan, tetapi juga mengambil langkah berani untuk mewujudkannya.

Harus diakui, AHY terlihat bersinar pasca-pilpres. Bergabung bersama koalisi 02, AHY adalah orang pertama yang dianggap membangun rekonsiliasi dengan pihak kubu 01. Berulangkali pula, termasuk ketika bertemu dengan Jokowi di Istana, AHY mengatakan bahwa kepentingan bangsa dan persatuan bangsa adalah yang utama.

AHY juga terlibat dalam gerakan pemimpin muda Indonesia yang bertemu di Bogor dengan tujuan untuk memberikan keteduhan dan kesejukan di tengah kerumitan, kekusutan situasi politik pasca-pilpres.  AHY sempat dikritik, tetapi AHY dengan tenang kembali memberikan alasannya bahwa yang terutama adalah kepentingan bangsa dan negara.

AHY menunjukan bahwa hal wajib dimiliki oleh seorang pemimpin ialah segala tindak tanduknya harus disusun dengan baik dan penuh strategi. Sebagai seorang pemimpin, harus ada keputusan yang diambil.

Oleh karena itu, seorang pemimpin ideal haruslah cerdas dalam menentukan strategi terbaik yang nantinya mampu memberikan hasil sesuai ekspektasi. AHY sedang melakukannya sekarang.

Dimensi yang diperlihatkan oleh Kaesang dan AHY mungkin masih jauh jika dibandingkan dengan Jokowi, Prabowo ataupun SBY. Tetapi gerak-gerik mereka yang mencuri perhatian bagi kawan maupun lawan memberikan warna sendiri.

Warna AHY sudah jelas karena memang telah berkeputusan untuk menjadi seorang politikus. Kaesang masih memilih untuk mengurus bisnis pisang nuggetnya sambil bersekolah di Singapura. Di masa depan, Kaesang bisa saja bersinar seperti bapaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun