Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kunci Kemenangan Garuda Asia atas Malaysia

9 Agustus 2018   22:00 Diperbarui: 10 Agustus 2018   09:45 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Asia berhasil Melaju ke Final I Gambar : Kompas Bola

Melihat Malaysia semakin lebih dalam bertahan, di awal babak kedua, coach Fachry memilih untuk memasukan striker, Sultan Zico menggantikan penyerang sayap, Fajar Rohman. Posisi Fajar ditempati Bagus Kahfi sedangkan Zico menjadi target man di depan.

Pergantian pemain yang berimbas pada pergantian posisi ini menambah keseagaran terutama di lini serang. Zico langsung menebar ancaman sedangkan Bagus Kahfi terlihat tak canggung bermain dari sisi penyerang sayap kanan. Bahkan kolaborasi kedua pemain ini sangat menyulitkan pemain belakang karena terkadang formasi dengan cepat berubah dari 4-3-3 menjadi 4-4-2.

Kepiawaian Fachry membaca situasi di lapangan dan mengganti pemain menjadi modal berharga bagi Indonesia ketika melawan Thailand nanti. Fachry juga patut bersyukur karena kekuatan pemain inti dan di bench terlihat tak terlalu berbeda jauh sehingga pergantian pemain dapat dilakukan tanpa kekhawatiran dan berjalan efektif.

Ketiga, Garuda Asia dapat bermain secara kolektif atau tak egois.

Pujian seringkali menjadi racun bagi sebuah tim sepak bola. Jika tidak diatur dan dikontrol dengan baik, para pemain akan menjadi haus pujian dan berlomba-lomba menjadi pahlawan. Cirinya, pemain akan terlalu bernafsu mencetak gol dari kaki sendiri tanpa memedulikan permainan tim.

Beruntung, Garuda Asia masih terkontrol dalam hal tersebut. Para pemain tidak terlalu banyak melakukan gerakan individual tetapi masih mau bekerja sama dengan pemain yang lain dan tak egois. Permainan secara kolektif akan otomatis terbentuk ketika para pemain mau bermain secara tim.

Hal ini jelas terlihat ketika Bagus Kahfi yang berpindah bermain sebagai flank di luar posisinya sebagai striker tunggal di depan terlihat cakap memberikan umpan-umpan berbahaya kepada Zico di depan dan para pemain lawannya. Jika kolektivitas dapat terjaga maka kita pantas berharap Garuda Asia akan terbang tinggi di partai final melawan Thailand nanti.

Garuda Asia diharapkan tidak terlalu larut dalam euforia kemenangan, lupa diri dan tidak tampil antiklimaks pada laga puncak nantinya. Koentji kesabaran dan kecerdasan tim pelatih membaca situasi dan kolektivitas tim diharapkan dapat dipertahankan ketika berhadapan dengan Thailand nanti. Jika berhasil, maka optimisme bahwa Garuda Asia akan memberikan kado awal di HUT Kemerdekaan pantas untuk dikemukakan.

Selamat Garuda Asia, jayalah sepak bola Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun