Persoalan bahasa mengemuka ketika para penikmat bola tiba di Rusia.  Kabarnya akibat kompensasi yang kurang tidak banyak sukarelawan yang mau  terlibat menjadi penerjemah bagi para tamu minimal dari bahasa Rusia ke  bahasa Inggris, dan sebaliknya.
Jika terjebak dalam persoalan bahasa verbal  seperti itu, maka solusi praktisnya adalah bahasa non verbal, bisa  bahasa tubuh dan juga tentu dengan sebuah senyuman manis. Keampuhan cara terakhir ini  terbukti  nyata ketika saya berkunjung ke Labuhan Bajo, surga wisata di  ujung Barat Pulau Flores, NTT.
Menggunakan bahasa tubuh bersahabat  disertai senyuman, maka saya dapat berkenalan dan juga bertukar alamat  Sosmed dengan beberapa turis dari Amerika, Kanada, Rusia dan juga  beberapa warga lokal.
 Arjen Robben terlihat tersenyum lebar  dan warga lokal terlihat gembira. Saya yakin tak ada penggunaan bahasa  Belanda disana. Mungkin ada English seadanya dengan logat lokal yang terkadang tak terdengar jelas, namun karenasebuah senyuman momen istimewa itu dapat tercipta. Sedap.
Kembali ke Rusia. Pertanyaan adalah apakah orang Rusia mudah tersenyum? Ini jadi  persoalan baru. Meski tak ada indeks senyum Rusia yang saya dapatkan,  namun orang Rusia itu dikenal tidak mudah tersenyum kepada orang  asing akibatnya konklusi tercipta bahwa orang Rusia tidak ramah. Titik.
Jika  dibandingkan dengan cerita saat Piala Dunia 2014 di Brasil, maka  keadaan di Rusia ini seperti berbalik 180 derajat, khususnya soal  kehangatan dan senyuman manis dan syantik. Orang Brasil itu gampang  tersenyum, mereka menikmati kedatangan orang Asing dengan senyuman dan  tentu dengan tarian samba mereka.
Meski ada catatan tentang  pencopetan dan pencurian terhadap barang milik wisatawan yang jumlahnya  meningkat jelang Piala Dunia 2014  tetapi testimoni para penikmat bola  saat di Rio De Janeiro bisa jadi mengatakan bahwa rakyat Rio lebih  hangat dan bersahabat dibandingkan Moskow.
Lain Rio lain Moskow,  Rio hangat , Moskow dingin, semoga saja persoalan bahasa dan senyuman ini  segera dapat diatasi, minimal soal bahasa. Karena kalau soal senyuman,  mungkin tak lucu jika harus muncul Perda atau Permen atau Perpres di  Rusia yang meminta warganya untuk mudah tersenyum selama gelaran  Piala Dunia 2018 berlangsung.
*************