Namun sebagai catatan, malam ini Mo Salah tak mengeluarkan tajinya. Tak ada peluang berarti yang dilakukan oleh Salah. Semoga ini karena perasaan emosional karena tidak mau menyakiti Romanisti, rumah Salah sebelum berlabuh ke Liverpool. Namun jika tidak, maka Klopp harus berdoa agar di final nanti yang akan dilangsungkan pada 26 Mei di Kiev nanti, Salah kembali dapat tampil hebat melawan Real Madrid.
Catatan lain adalah bagaimana Liverpool sering kehilangan konsentrasi di menit-menit akhir, karena dalam dua leg selalu kebobolan dua gol di atas menit ke-80. Bermain di final tanpa sistim home and away, membuat kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal. Klopp harus mengevaluasi hal ini sehingga tidak terulang lagi di final jika ingin menjadi juara.
Selebihnya, secara akumulasi, Liverpool memang pantas ke final, final ke delapan mereka di ajang ini. Selamat The Reds!