Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Salah Menggila, Liverpool Bantai Roma

25 April 2018   03:59 Diperbarui: 25 April 2018   03:57 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanpa Selebrasi, Salah cetak gol I Gambar : bbc

Mo Salah berlari diagonal, sedangkan Firmino mencari momen yang tepat untuk mengoper bola,ketika kecepatan Salah seperti mulai meninggalkan Juan Jesus, bola disodorkan Firmino. Salah dengan tenang menggiring bola, melewatkan bola pelan melewati Allison, gawang Roma bobol untuk kedua kalinya di babak pertama.

Mo Salah hanya mengangkat kedua jarinya ke udara tak ada selebrasi berlebihan. Sedangkan di pinggir lapangan, Jurgen Klopp melompat kegirangan, kedua kakinya yang dibalut celana berbentuk legging seperti hendak bertepuk di udara, Klopp sangat bergembira. Liverpool 5, AS Roma 2.

*****

Datang ke Anfield, seperti yang diperkirakan AS Roma membentuk benteng yang terlihat kokoh. Juan Jesus, Kostas Manolas dan Fazio menjadi 3 tiang besar di belakang ditemani Florenzi dan Kolarov yang akan rajin naik turun. Menyerang dengan 3-5-2 dan bertahan menjadi 5-3-2.

Sepertinya formasi ini akan bekerja baik, minimal sebelum menit ke-35. Strategi ini berhasil membuat sayap-sayap Liverpool yang tampil dengan 4-3-3 tak banyak bergerak. Bahkan ketika lepas, bola-bola crossing pun seperti dipantulkan kembali oleh Manolas Cs. Ketika bola dipantulkan sesekali Roma juga mengintip untuk melakukan serangan balik.

Dalam keadaan seperti ini, Liverpool butuh pahlawan yang mampu menerobos sekaligus menghancurkan benteng kokoh itu. Dan orangnya adalah Mo Salah, pria yang sebelumnya bermain bagi AS Roma.

Di menit ke-35 tanpa diduga, Salah melepaskan tendangan kaki kiri yang mematikan dari sudut sempit. Bola melambung menyentuh sudut mistar dan tiang gawang lalu masuk. Gawang Allison bobol untuk pertama kalinya.

Gol itu semakin menyengat Liverpool, menjelang berakhirnya babak pertama, memanfaatkan serangan bailk, lagi-lagi gawang Allison bobol. Kali ini pergerakannya yang sering ditutup dari sayap, membuat Salah berlari menusuk diagonal dan akhirnya mampu mengkonversi gol kedua bagi Liverpool dari kakinya. Babak pertama ditutup dengan keunggulan Liverpool 2-0.

Pelatih Roma, Eusebio Di Fransesco tidak terlalu terlihat panik, mungkin saja dia berpikir bahwa marjin 2 gol masih bisa dikejar di Olimpico seperti yang mereka lakukan terhadap Barcelona sebelumnya. Namun tidak demikian adanya, babak kedua menjadi seperti neraka bagi AS Roma.

Selebrasi Firmino di bali Salah yang minim selebrasi I Gambar : bbc
Selebrasi Firmino di bali Salah yang minim selebrasi I Gambar : bbc
Lagi-lagi Mo Salah menjadi aktor utamanya. Terlepas di sisi kiri pertahanan Roma, Salah melepaskan umpan matang ke dalam kotak penalti dan mampu dimanfaatkan oleh Sadio Mane di menit ke-56. Liverpool 3, Roma 0.

Sepertinya setiap pergerakan Salah selalu berbahaya. Dua gol tercipta dan semuanya ada kontribusi dari Mo Salah. Setelah mencetak dua gol, kali ini Salah menjadi pelayan bagi Firmino untuk mencetak tambahan dua gol. Satu melalui umpan di mulut gawang dan satunya melalui corner. Anfield bergemuruh di menit ke-68, Liverpool sudah unggul 5 gol.

Merasa sudah nyaman dan ingin menjaga kondisi Salah, Klopp akhirnya menarik pria Mesir itu keluar lapangan. Sebaliknya Di Fransesco memasukan Perroti untuk membuat Roma bermain dengan 4-3-3. Perubahan drastis terjadi di lapangan, Liverpool menjadi lebih bertahan sedangkan Roma semakin menggigit.

Tak perlu menunggu lebih lama Roma berhasil mencuri gol, dua gol sekaligus di menit ke-81 melalui Edin Dzeko dan penalti Diego Perroti di menit ke-85. Terus ditekan di akhir pertandingan, akhirnya setelah wasit asal Jerman, Felix Byrch meniup peluit panjang, skor tidak berubah. Liverpool 5, Roma 2.

**********

Jika harus menilai faktor yang menentukan kemenangan Liverpool maka saya akan menyebut 3 hal. Pertama, faktor Mo Salah. Salah sudah mencetak 43 gol bagi Liverpool dan hanya tertinggal dari rekor gol sepanjang masa milik Ian Rush dengan 47 gol. Pergerakan Salah sulit dibaca dan sangat cepat. Salah menjadi penentu dari setiap gol Liverpool. 2 gol dan 3 assist adalah satu lagi pengapaian luar biasa Salah.

Kedua, pressing ala Klopp yang mutlak berhasil. Setiap kali kehilangan bola, pemain Liverpool langsung melakukan tekanan, gegenpressing, pressing dengan tingkat tinggi hingga bola kembali direbut. Gol kedua Liverpool adalah bukti dari strategi ini.

Ketiga, kesabaran dari Liverpool untuk membobol gawang Roma. Pemain terus bergerak. Mane, Firmino dan Salah tidak berhenti bertukar posisi, sedangkan Klopp terlihat yakin bahwa akan terjadi gol. Liverpool tak gampang panik dan bermain tenang. Kesabaran yang membawa hasil besar.

Bagi AS Roma, mencetak dua gol away adalah harapan. Pendukung Roma yang seperti terdiam hingga 80 menit di Anfield, mulai kembali berteriak sedangkan fans Liverpool menjadi terdiam, kuatir marjin gol jika semakin kecil, akan membawa situasi menjadi sulit di Roma nanti.

Marjin 3 gol mungkin masih terkejar di Olimpico nanti, namun karakter Liverpool yang selalu tampil menyerang di kandang lawan sekalipun tentu akan menyulitkan AS Roma nanti. Romanisti tentu akan berharap keajaiban akan terulang lagi pekan depan, meski yang perlu disadari keajaiban itu tidak terjadi dua kali.

 Bagi Liverpudlian, saatnya bersenang. Memang masih ada leg kedua pekan depan, tetapi hari ini mari rayakan kemenangan besar atas Roma. Selamat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun