Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Juventus Mulai Sadar Diri, Real Madrid Tetap Menakutkan

3 April 2018   08:39 Diperbarui: 3 April 2018   21:31 2986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari situs resmi Juventus (Juventus.com)

Lupakan saja dulu final Liga Champions Cardiff 2017. Meskipun tentu saja imbauan ini tidak akan berlaku bagi Madridista, final itu terlampau indah untuk dilupakan. Kemenangan 4-1 yang jauh dari prediksi sebelumnya --lewat penampilan memukau Isco dan Christiano Ronaldo. Sedangkan Juventus terlalu besar kepala.

Gianluigi Buffon cs. ketika itu sudah terlalu percaya diri bahwa ketika mampu menghentikan Barcelona di perempat final, semesta memihak kepada mereka. Bahkan Buffon mengatakan pada rekan-rekannya bahwa mereka akan berhadapan dengan Fiorentina bukan Real, saat di lorong stadion --menyindir warna baju Madrid yang dipakai di final.

Di sisi lain, Real Madrid lebih kalem. Lebih tenang dan lebih diam, meski berlaku sebagai juara bertahan. Ketenangan Zidane ketika bermain menular saat menjadi pelatih, Real Madrid tak banyak koar-koar, tapi akhirnya tampil ganas di lapangan.

Gol Spektakuler Mandzukic hanya menjadi pemanis yang tak mampu menutup rasa pahitnya kekalahan di final, setelah Casemiro, Ronaldo dan Isco menari seusai mencetak gol di gawang Buffon.

Bagaimana kali ini, ketika dini hari nanti kedua tim akan berhadapan di laga leg pertama perempat final Liga Champions 2017/2018?

Juventus sudah lebih sadar diri. Berulang kali, sang kapten, Buffon mengatakan bahwa Real Madrid lebih baik dari Juventus dari berbagai segi. Kekuatan pemain, penampilan dan tentu saja sejarah besar Real Madrid di Liga Champions.

Real Madrid sudah menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions yang menjuarai turnamen secara dua kali berturut-turut. Kali ini, Ronaldo cs. hendak mempertajam rekor menjadi tiga kali kemenangan berturut-turut. Jika hal itu terjadi, percaya saja, rekor ini akan lama pecah.

Bukan Buffon yang saja yang rajin memuji. Bek senior Giorgio Chiellini ikut memuji dengan mengatakan, bahwa Sergio Ramos adalah salah satu bek tengah terbaik di dunia. Puja-puji ini belum lagi ditambah dengan cerita media bahwa Buffon tidak tidur sebelum pertandingan. Apakah tanda kepasrahan? Bisa ya, bisa tidak.

Sebelum undian delapan besar, manajer umum Juventus, Beppe Marotta mengungkapkan, dia lebih memilih untuk tidak berhadapan dengan Barcelona, Bayern, dan tentu saja Real Madrid. Bagi Marrota, bertemu ketiga tim ini akan seperti neraka.

Namun di sisi lain, bertemunya Juventus dengan Madrid menjadikan Juventus kembali diposisikan sebagai underdog, tidak diunggulkan, sebutan yang secara psikologis membantu para pemain untuk tidak terlalu dibebani. Keadaan serupa ketika mereka akan berhadapan dengan Barcelona musim lalu di perempat final.

Ketika banyak orang mengatakan Juventus akan dilibas sebelum pertandingan melawan Messi cs., Juventus semakin percaya diri. Di posisi underdog lah, Juventus dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Saat itu, secara aggregat Juventus unggul 3-0 atas Barca, setelah menang di Turin dan menjaga gawang tidak kebobolan di Camp Nou.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun