Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola featured Pilihan

Geliat Liga Super China yang Kini Bergerak Menjadi Surga Pesepakbola Dunia

10 Februari 2016   10:37 Diperbarui: 18 Januari 2017   11:48 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paulinho, Tim Cahill dan Ramires. Sebagian kecil pemain yang akan bermain di Liga Super China tahun ini (sbr gbr : skysports)

 Sejak diluncurkan pada tahun 2004, liga super China terus menunjukkan geliatnya yang besar. Jika dalam periode lebih dari 10 tahun yang lalu liga ini hanya memunculkan klub-klub berprestasi medioker di liga Champions Asia, maka sangat berbeda dengan geliat di 5 tahun terakhir.

Guangzhao Evergrande menjadi klub China yang superior beberapa tahun terakhir dengan menjuarai liga Champions Asia tahun 2013 dan 2015 sekaligus menjadi klub China pertama yang berhasil tampil di FIFA  Club World Cup.

Prestasi klub-klub liga Cina tidak lepas dari berkembangnya klub-klub di liga tersebut dari segi finansial yang akhirnya berdampak  kepada kedatangan pemain berkualitas dunia di klub tersebut.

Lihat saja, beberapa tahun lalu klub-klub di Liga Super China hanya berhasil menarik perhatian pemain-pemain yang sudah melewati usia emas walaupun memiliki nama besar. Sebut saja Didier Drogba yang bergabung dengan Shanghai Shenshua di tahun 2012 bersama dengan Nicolas Anelka.

Berbeda dalam 2 -3 tahun terakhir. Tren ini semakin meningkat dengan kedatangan pemain yang lebih muda dan berkualitas. Sebut saja nama-nama seperti Paulinho, Robinho dan  Asamoah Gyan membuat liga ini lambat laun tidak dicap lagi menjadi tempat berlabuhnya pemain-pemain kadaluarsa.

Ledakan besar terjadi tahun ini.  Bukan saja dari nilai transfer yang membuat 4 pemain dengan nilai transfer terbesar berasal dari Liga Super Cina namun nama-nama pemain yang masih di usia emas dan berbintang 4 atau berkelas wahid tergoda untuk mencicipi liga ini.


Lihat saja nama-nama yang sebagian besar adalah alumni dari Premier League yang akhirnya berlabuh di China. Demba Ba, Tim Cahill, Gervinho, Ramires , Mohammed Sissoko dan Fredy Guarin menjadi rombongan pertama yang terbang ke Cina. Belum hilang kekagetan pecinta sepakbola dunia, Jakcson Martinez, pemain yang diincar klub-klub ternama dari Inggris malahan bergabung dari Atletico Madrid ke Guanzhao Evergrande dengan nilai 42 juta euro.

Akhirnya bursa transfer ditutup dengan “meledaknya” nilai transfer Martinez dipecahkan oleh transfer Alex Teixeira dari Shatkhar Donetsk ke JS SUning dengan nilai 50 Juta euro.

Sebenarnya menjelang bursa transfer di China ditutup, nama John Terry (JT) santer akan disambar Klub Cina, hampir sama kisahnya dengan Alexander Pato yang  dikejar oleh Klub divisi 2, Tianjin Quanjin, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke Chelsea.

Apa yang membuat  Klub-Klub China menjadi tujuan pemain bola kelas dunia ini?. Pertama, tentu saja kekuatan finansial dari Klub-klub China yang berkembang pesat dan didukung oleh pemerintah.

Jelas jika berkaca dari nilai transfer berdasarkan transfermarkt.com, klub-klub China berani membeli pemain yang mereka inginkan, jauh dari nilai pemain tersebut. Contoh anyar, Teixeira, yang dibeli Jiangsu dengan 50 Juta Euro, jauh dari nilainya yang “hanya” 30 Juta euro. Nilai bayaran yang tidak “mampu” dicapai dan dibayarkan klub-klub besar liga Inggris terkhususnya Liverpool yang bernafsu mendapatkannya.

Menariknya, pemerintah China yang diketahui masih menjadi pemegang tali kekang untuk bergeraknya perekonomian di Cina berandil besar di dalamnya. Pemerintah berhasil mendorong sektor swasta untuk berinvestasi besar di sepakbola  seiring program pemerintah untuk kembali melahirkan generasi emas sepakbola menuju piala dunia. Generasi emas yang dipercaya akan hadir dari liga yang kompetitif dengan hadirnya pemain dan pelatih yang berkualitas kompetitif. Soal pelatih,sebagai info,  nama-nama besar yang pernah dan masih melatih  di Liga Cina adalah Marcello Lippi, Luiz Felipe Scolari, Sven Goran Errikson, Sergio Batista hingga Fabio Cannavaro.

Kedua, tawaran gaji yang besar. Asamoah Gyan pemain berusia 29 tahun asal Ghana yang berhasil direkrut oleh Shanghai SIPC  kini resmi menjadi salah satu deretan pemain yang bergaji terbesar dunia. Walaupun masih jauh dari gaji Christiano Ronaldo, tetapi Gyan boleh berbangga karena Luiz Suarez sekalipun harus "hormat" kepadanya karena nilai gajinya yang mencapai 350.000 dollar Amerika per pekan.

Ketiga, prospek ke depan dari Liga ini. Ketakutan dari penikmat sepakbola adalah apakah liga ini hanya akan menjadi sekedar “Pop” atau “Evergreen”. Jika kita amati, klub-klub di Liga Super berusaha memperbaharui dirinya secara manajemen dengan lebih baik. Contohnya, Guangzhao Evergrande yang secara professional berusaha menjual secara online dengan nilai mencapai 193 Juta dolar. Secara internal dan jangka panjang, Guangzhao, berencana mendirikan akademi sepakbola terbesar di dunia dengan 2.400 orang anak dari seluruh dunia akan belajar di sini.

Hal ini paling tidak menjamin bahwa Liga ini akan berkembang secara baik secara manajerial di setiap klub dan akhirnya diharapkan menarik perhatian semakin banyak miliuner untuk berinvestasi di sini.

Akhirnya, saya percaya jika ke-3 hal tersebut bisa dipertahankan dan dilakukan secara konsisten, maka Liga Super China nantinya akan menjadi Surga bagi pemain sepakbola dunia setara dengan liga-liga besar di Eropa.

Salam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun