Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Telepati dan Teleportasi dalam Ekonomi Digital Indonesia

8 Oktober 2016   17:32 Diperbarui: 8 Oktober 2016   18:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : shutterstocks.com

Impian Indonesia

Saat menjadi narasumber di Bappenas, pada penghujung September 2016 dalam rangka penyusunan materi Impian Indonesia 2015-2085, penulis memberikan ilustrasi 2 (dua) terobosan dalam dunia digital yaitu telepati dan teleportasi. Kata telepati maknanya adalah daya seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang jauh jaraknya, atau dapat menangkap apa yang ada di benak orang lain tanpa mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat (KBBI); Sedangkan teleportasi bermakna hampir serupa dengan telepati tetapi "menyampaikan sesuatu" yang berupa "memindahkan benda" (bisa benda mati atau benda hidup). Tentang telepati sudah disampaikan Mark Zuckenberg, founder Facebook, pada 15 Juni 2016, sedangkan bagi penggemar serial fiksi televisi Star Trek pasti memahami makna teleportasi atau pemindahan awak pesawat StarshipEnterprise ke tempat lain.

Impian Indonesia 2015 - 2085 isinya berupa 7 (tujuh) impian yang ditulis tangan Presiden Jokowi dalam selembar kertas pada 30 Desember 2015 di Merauke; yang lantas dimasukkan dalam Kapsul Waktu. Isi impian tersebut sepeti Peraga-1 berikut ini.

Sumber : nasional.kompas.com
Sumber : nasional.kompas.com
Mencermati inti Impian Indonesia 2015 - 2085, penulis mengolah dan memaknainya dalam bentuk gambaran Landasan, Pilar, Buah Pembangunan dan Pertumbuhan Indonesia seperti Peraga-2.

Landasan Pilar dan Tujuan Impian Indonesia 2015 - 2085 : Kreasi Arnold M
Landasan Pilar dan Tujuan Impian Indonesia 2015 - 2085 : Kreasi Arnold M
Peraga-2 merupakan intepretasi penulis atas Impian Indonesia 2015 - 2085. Demi tujuan mencapai Indonesia menjadi barometer Pembawa Keteduhan,Persaudaraan dan Perdamaian Bagi Keluarga Besar Dunia; perlu 3 (tiga) pilar masing-masing pola pikir yang Cerdas, Cerdik, dan Cermat dalam sikap yang Mandiri, Berpengaruh, dan Saling Butuh, serta komitmen dalam hal Investasi, Infrastruktur, dan peningkatan Income atau Pendapatan. Pilar tersebut dibangun atas tatanan kemasyarakatan yang menerima pluralisme budaya, religius dan keyakinan, serta etika; kemampuan dan kompetensi yang berbasis pada edukasi, teknologi, dan peradaban; serta perilaku bersih dan jujur tanpa korupsi yang sarat akan makna cukup bukan berlebihan. Sudah lebih Tujuh Puluh Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia diproklamasikan sejak 17 Agustus 1945 dan dalam Tujuh Puluh Tahun berikutnya perlu dicapai tujuan yang terukur saat usia NKRI mencapai satu abad pada 17 Agustus 2045 dan pada 2085.

Lantas apa yang menjadi panduan dalam pemerintahan pasangan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden JK ? Nawacita merupakan bingkai tujuan duet Jokowi dan JK selama kurun waktu pemerintahannya (2014 - 2019) yang isinya diberikan pada Peraga-3.

Sumber : indonesia.go.id
Sumber : indonesia.go.id
Dalam setiap kegiatan pembangunan termasuk berbagai program pemerintah, semangat Nawacita selalu menjadi landasan pertimbangan. Sementara kerangka pembangunan jangka panjang, sudah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) untuk masa 2005 - 2025. Untuk impian jangka panjang, dua hal ini saja tidak cukup !

Perubahan Global dan Ekonomi Digital

Dalam iklim globalisasi perdagangan dunia, seakan bosan dan terasa merugikan dengan berbagai bentuk persaingan atau kompetitisi antar negara, perekonomian global kini menjurus menjadi kerjasama atau kemitraan (partnership) regional dalam arti luas. Kerjasama ekonomi seperti European Union (EU), Trans Pacific Partnership (TPP), Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta ASEAN yang terus dikembangkan demi kesejahteraan bersama. Organisasi dunia seperti World Bank dalam upaya membebaskan dunia dari kemiskinan mengusung semangat : "In everything we do, we partner. We can not do it alone"; bergandengan tangan dengan United Nations, International Monetary Fund, Multilateral Development Bank (MDB). Iklim persaingan atau kompetisi sepertinya segera akan berganti dengan koopetisi (coopetition) untuk menghindari tindakan atau strategi yang hanya menghasilkan kesia-siaan atau bahkan kehancuran. Ungkapan koopetisi dalam pemahaman luas dikenal sebagai sinergi yang saling menguatkan dan memberi manfaat.

Perubahan besar yang tidak dapat dihindari dan harus dihadapi perekonomian Indonesia adalah Ekonomi Digital; suatu kegiatan ekonomi yang timbul sebagai manfaat dari keterhubungan atau konektivitas antar pelaku atau masyarakat, dunia usaha, perangkat (devices), informasi, proses dalam suatu tata kelola berlandaskan statutory (perangkat aturan, regulasi, serta undang-undang). Sebagai suatu kegiatan ekonomi, tentu akan berkaitan dengan dua sisi "demand & supply" yang melibatkan dunia usaha dengan berbagai entitas dan strata dari individu dan wira usaha (entepreneur), UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) dengan berbagai bentuk dan varian, serta korporasi. 

Dalam kegiatan ini, informasi berperan penting bagi konsumer sebagai pemakai ataupun bagi entitas dunia usaha sebagai pemasok atau pembuat "produk dan layanan" demi pemenuhan kebutuhan serta keinginan konsumer. Berdasarkan aliran dua arah informasi (konsumer dan penyedia), muncul berbagai bentuk inovasi dan kreativitas dalam produk dan layanan serta proses pemenuhan yang melibatkan institusi sebagai "penyedia atau fasilitator, penyelenggara dan penjamin" kegiatan ekonomi berlangsung secara fair dan terbuka. Secara sederhana, ekonomi digital akan mencakup dua hal yaitu ekosistem yang mencakup entitas usaha dan konsumer dan panggung digital (platform) yang mencakup institusi penyedia dan penyelenggaran serta instansi "statutory".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun