Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fokus Infrastruktur Domestik

20 Agustus 2016   00:52 Diperbarui: 20 Agustus 2016   17:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://bfinews.com/news/2016-03-21_hambatan_infrastruktur_dan_desentralisasi_transportasi_udara

Potret Global dan Kondisi Perdagangan

Tidak dapat disangkal bahwa kondisi perekonomian global semakin tertekan. Wajar jika World Bank dalam Global Economic Prospect edisi Juni 2016 menurunkan target pertumbuhan global dari 2,9% menjadi 2,4%. Sementara IMF dalam World Economic Outlook edisi Juli 2016 melakukan koreksi pertumbuhan global menjadi 3,1%. 

Gejolak global tidak lepas dari "Norma Baru" dalam perekonomian dan finansial. Selain Tekanan Pertumbuhan Global, kondisi faktual yang dihadapi antara lain Spiiral Deflasi harga komoditas, Suku Bunga (sangat) rendah yang diberlakukan Bank Sentral. Peningkatan Defisit Fiscal (Pendapatan turun, belanja tetap atau harus naik), Himpitan Utang, dan Ketimpangan Kesejahteraan (Lihat : Menunda Adalah Ancaman Mesin Perekonomian).
Potret global erat dengan kondis perekonomian Amerika (US). Tekanan USD Strong (nilai tukar Dolar Amerika yang menguat) sudah mulai berkurang, tetapi masih terasa aroma "Currency Wars" (melemahkan nilai tukar demi meningkatkan ekspor); khususnya negara yang mengandalkan penerimaan pada ekspor seperti China dan negara-negara berkembang. Walaupun USD Strong mengalami penurunan tetapi defisit neraca perdagangan global USA masih terus berlangsung dan meningkat dan berdampak pada penurunan pertumbuhan pendapatan dan tentunya pertumbuhan ekonomi US.

Peraga-1 memberi gambaran hubungan USD Strong yang turun tetapi defisit perdagangan US (garis biru pada) trend-nya naik. 

USD Currency Index and US Trade Balance
USD Currency Index and US Trade Balance
Sumber Informasi : FRED - Federal Reserve of St. Louis - Economic Research

Dari Peraga-1, trend Trade Weighted Currency Exchange (Major) Index turun (garis putus), tetapi defisit perdagangan malah meningkat Selayaknya, dengan index turun akan mengurangi defisit perdagangan. Hal ini mengindikasikan penurunan ekspor produk US atau permintaan global dalam tekanan.

Dalam tekanan pertumbuhan, neraca perdagangan global Indonesia dapat bertahan dan pada Juli 2016 mengalami surplus sekitar USD 600 Juta. Gambaran Neraca Perdagangan secara Triwulanan (Quarterly) diberikan pada Peraga-2. 

Indonesia Trade Balance Quarterly - prepared by Arnold M
Indonesia Trade Balance Quarterly - prepared by Arnold M
Dari Peraga-2 dipahami terjadi trend naik surplus perdagangan barang (garis putus biru) sementara defisit jasa juga bertambah (garis putus merah).

Terhadap 3 (tiga) poros perekonomian global yaitu US, China, dan Eropa, kondisi perdagangan Indonesia digambarkan pada peraga-peraga berikut ini.

Neraca Perdagangan Indonesia - USA diberikan pada Peraga-3 berikut.

Indonesia - US Trade Balance - Prepared by Arnold M.
Indonesia - US Trade Balance - Prepared by Arnold M.
Sumber Informasi : US Census Bureau - International Trade

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun