Permainan tradisional merupakan salah satu aktivitas yang digemari oleh anak-anak terutama anak-anak pedesaan. Permainan pun terdiri dari beberapa macam ragam. Setiap jenis permainan memiliki aturan mainnya sendiri-sendiri.
Permainan tradisional juga tidak sekedar untuk bersenang-senang atau tidak memiliki manfaat. Bersenang-senang dalam sebuah permainan hanyalah merupakan sebagian kecil atau pelengkap. Ibaratnya seperti bumbu dapur untuk penyedap makanan. Dalam permainan tradisional pun demikian agar terlihat hidup dan menarik.
Selain itu, setiap permainan mengandung unsur sosial (interaksi), olahraga (kesehatan), nilai dan norma (aturan) yang terkandung di dalamnya. Dan itu telah disepakati bersama yang harus dipatuhi oleh setiap aktor/pemain sebelum permainan itu dimulai.
Permainan Benteng misalnya. Permainan ini dimainkan di tempat terbuka seperti di halaman sekitar rumah atau di tempat lain yang lebih luas. Permainan tersebut terdiri dari beberapa orang tergantung jumlah pemain (orang), misalkan, semua pemain berjumlah 30 orang dibagi menjadi 2 kelompok satu kelompok terdiri dari 15 orang.
Setelah dibagi, masing-masing kelompok mencari tempat atau markas sebagai benteng mereka. Selain benteng atau markas, satu tempat juga disediakan untuk tahanan mereka nantinya. Dan permainan ini kebanyakan dimainkan oleh laki-laki.
Cara bermain adalah salah satu dari kelompok pemain maju menantang lawannya kemudian satu dari anggota kelompok lawannya  mengejar (menyerang) si penantang dan seterusnya.
Penantang tadi ketika dikejar lawan ia berlari kembali ke benteng atau bisa saja berlari ke area markas lawannya, orang-orang seperti ini adalah orang yang bernyali besar dan memiliki kecepatan tinggi dalam sebuah permainan benteng.
Ketika penantang tadi berhasil dikejar atau disentuh lawannya (ditangkap) sebelum kembali ke markas dinyatakan mati dan atau dijadikan sebagai tawanan mereka.
Selain itu, dalam permainan benteng setiap anggota memiliki tugas masing-masing yaitu; penyerang, mata-mata, dan penjaga benteng.
Penyerang, biasanya ditugaskan berganda yaitu: Pertama, memancing lawannya aduh kecepatan dengan tujuan untuk membongkar markas (benteng pertahanan) lawan begitupun sebaliknya. Kedua, membebaskan tahanan atau teman yang sedang ditawan oleh lawannya.
Kemudian tugas mata-mata, tugas dari mata-mata pun berganda yaitu: Pertama, tugas mata-mata adalah mengamati situasi benteng atau markas lawan (bersembunyi). Ketika lawannya sibuk saling kejar satu dengan lainnya dan mendapati sebuah celah markas lawan saat itulah diterobos markas lawan serta mengatakan "benteng" berarti lawannya itu dinyatakan kalah.
