Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tumbal Arwah Jelangkung - 9

6 Maret 2016   19:25 Diperbarui: 6 Maret 2016   20:20 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

                “Itu tidak penting. Aku ke sini, ingin mengajakmu keluar. Teman-teman kita sudah menunggu di luar.”

                “Benarkah?” wajah Lina berbinar ceria. Sosok itu hanya mengangguk sekali saja.

                Begitu mengetahui sosok itu mengajaknya untuk keluar, Lina menyingkirkan selimut yang melapisi tubuhnya dan beringsut dari sana. Ia berjalan menuju sosok yang masih menunggu di depan ranjangnya. Ibunya yang mendengar suara anaknya, mengerjapkan berkali-kali sambil mengucek pelan matanya.

                “Lina, mau ke mana kamu?” tanya sang ibu setengah sadar.

                Sebelum keduanya melangkah menuju pintu kamar, mereka mengalihkan pandangnya ke arah ibu Lina yang siap mencegatnya.

                “Lina, aku mohon, singkirkanlah ibumu. Dia akan mengganggu rencana kita.”

                Lina menurut saja tanpa mau membantah apa yang diperintahkan sosok itu. Ia berjalan menghampiri ibunya yang sedang kebingungan dengan tingkah aneh Lina. Tatap matanya kosong. Raut wajahnya datar. Ia membisu tanpa menjawab apa yang ditanya ibunya.

                Sang ibu yang dalam posisi duduk, tak menyangka sebuah sikutan dari tangan kanan mengena telak bagian tengkuknya. Tak sempat minta tolong, ibunya tak sadarkan diri. Lina kembali lagi mendekati sosok yang masih menunggunya.

                “Kemana dia pergi?” tanya Donni dari handphone-nya.

                “Aku juga tidak tahu. Ayahku juga sedang berusaha mencarinya.” pungkas Rafly sambil mematikan handphone.

                “Apa yang terjadi, Don?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun