Mohon tunggu...
Arman Sagan
Arman Sagan Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pengamat Kehidupan, Abdi Negara, Petugas Pemasyarakatan

Karena ku ingin menulis maka aku menyimpan kata, menaruhnya rapih di almari benak, tuk kelak menumpahkannya lewat aksara yang berbaris, ber'shaf, berlapis, dan kuharap bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Metamorfosa Kata Anjay

9 September 2020   13:44 Diperbarui: 9 September 2020   13:44 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun ada beberapa kata yang dianggap memiliki makna yang lebih tinggi, namun perbedaan ini lebih bersifat estetis, sehingga digunakan untuk penulisan karya sastra namun jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Adapula kata-kata yang karena alasan akademis digunakan dalam karya ilmiah, namun ketika berhadapan dengan masyarakat umum, para penuturnya harus menemukan kata lain agar lebih mudah dipahami

"Anjay" dan Pemaknaan Kata

 Uraian di atas merupakan pengantar untuk pembahasan topik yang sempat ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial yaitu tentang kata "Anjay". 

Polemik ini bermula dari seorang selebgram Lutfi Agizal yang mempersoalkan kata Anjay yang kerap digunakan oleh selebritis, ia menganggap kata ini mengandung konotasi yang buruk dan akan memiliki pengaruh negatif kepada masyarakat khususnya anak-anak yang meniru pengucapan kata ini.

Hal ini direspons oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang kemudian menggelar pers rilis terkait masalah ini. Menurut Komnas PA, istilah Anjay dikhawatirkan memiliki dampak yang buruk terhadap perkembangan anak.  

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa penggunaan istilah Anjay harus dilihat dari berbagai sudut pandang, tempat, dan makna. Jika dimaksudkan sebagai kata pengganti salut, kagum atas suatu peristiwa, istilah Anjay tidak mengandung kekerasan atau bullying juga ketersinggungan pihak lain. Namun jika istilah Anjay digunakan sebagai sebutan untuk merendahkan martabat seseorang, istilah tersebut masuk dalam kekerasan verbal dan dapat ditindak pidana.

Pers Rilis ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat luas, banyak yang menganggap penggunaan kata Anjay merupakan hal yang biasa sehingga tidak harus ditanggapi secara berlebihan, para selebritis ramai memberikan respon yang sebagian besar diantaranya tidak setuju bila kata Anjay dianggap berbahaya, bahkan sampai Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat postingan di IG yang seakan menyindir polemik ini sebagai hal remeh temeh yang hanya membuang waktu.

Dalam ilmu Linguistik diketahui, bahwa sebuah kata dapat mengalami perubahan makna, bisa diperluas, dipersempit, terasosiasi, penghalusan (ameliorasi), penurunan/degradasi (peyorasi) atau pertukaran makna (sinestesia), bisa berubah dalam bentuk metafora, metonimia, hiperbola dan berbagai bentuk lain

Kata Anjay sendiri dipercaya sebagai pelesatan atau pengembangan dari kata anjing, bukan anjing dalam definisi aslinya yang merujuk pada binatang tertentu, tapi pada perubahan maknanya di mana istilah "anjing" sering digunakan sebagai umpatan, makian, ejekan atau hinaan kepada orang lain, walaupun di sisi lain dalam kondisi tertentu atau dalam pergaulan sehari-hari kata itu sering digunakan tanpa niat buruk, malah sebagai penanda kedekatan dan keakraban sosial.

Ada beberapa turunan kata "anjing" sebagai suatu ekspresi yang umum dipakai. Antara lain : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun